Media Maya-Dipenghujung pertaruhan harga diri sebuah Klub sepakbola tanah air, bertajuk Go-Jek Liga 1 bersama Bukalapak intensitas pertarungan kian menguras emosi dan perasaan. Hal ini terjadi kala PSM Makassar menjamu seteru abadinya Persija Jakarta.
Macan Kemayoran nyaris membawa pulang tiga poin dari kandang PSM Makassar di pekan ke-31 kompetisi sepakbola Indonesia, Liga 1 2018, Jumat (16/11/18) lalu, di Stadion Andi Mattalatta, Makassar.
Macan Kemayoran sempat unggul dua gol di babak pertama lewat aksi Jaimerson Xavier sebelum digandakan lewat gol bunuh diri bek PSM Makassar, Abdul Rahman.
Akan tetapi keunggulan Persija Jakarta buyar di babak kedua. Gol penyeimbang PSM dihasilkan oleh Rizky Pellu dan Zulham Zamrun.
Laga PSM Makassar versus Persija ini memang syarat gengsi demi perebutan tahta tertinggi di negeri sendiri. Hasil sama kuat 2-2 memang sepadan, lantaran keduanya menempati posisi pertama dan kedua klasemen. Sebagai pemuncak klasemen, PSM mengoleksi 54 poin, sementara Persija menguntit dengan torehan 53 poin.
Kiper PSM yang dipinjamkan ke Persija Jakarta, Shahar Ginanjar pun menerima hasil tersebut dengan legawa. Menurutnya, "laga dua tim teratas Liga 1 2018 ini memang berlangsung dengan tensi tinggi, tak ayal mengundang emosi kedua kubu yang terlibat perlawanan di rumput hijau."
Rivalitas keduanya hanya berlangsung selama 90 menit saja di lapangan.
Setelah itu, pemain kedua tim tetap menjaga sportivitas antar pemain. Untuk menciptakan sepakbola yang berkualitas dibutuhkan pemain profesional dan berkualitas, sesuai gaji yang mereka dapatkan.
Gol bunuh diri, pemain belakang PSM Abdur Rahman sempat mencuatkan bahwa terjadi laga settingan memenangkan Persija ramai bergentayangan di Media Sosial.
Tudingan "settingan" tersebut harus di klarifikasi terlebih dahulu, tuduhan tanpa bukti sama saja membuka borok sendiri. Perlu bukti otentik, jangan hanya menebar isu bohong atau hoaks.
Kedua team hebat ini begitu luar biasa, laga emosional begitu ketatnya untuk meraih kemenangan harus menerima hasil sama kuat 2-2.
Sebelum dua gol PSM tercipta, terlebih dahulu terjadi gangguan dibelakang jaring gawang Persija Jakarta, khususnya mengusik ketenangan Shahar Ginanjar.
Gangguan kurang sportif tersebut datangnya dari maskot klub Juku Eja di belakang gawang, dengan melakukan ritual jala gawang, agar bola masuk ke gawang Persija.
Otomatis akibat aksi "provokatif" oleh oknum supporter dan maskot klub PSM sangat tidak terpuji dan sangat mengganggu konsentrasi Shahar Ginanjar, ketika tuan rumah melakukan penyerangan bertubi-tubi ke pertahanan Persija.
Meskipun mendapatkan gangguan, gawang Shahar Ginanjar belum juga mampu dibobol anak-anak Pasukan Ramang.
Upaya PSM melakukan tembakan keras salah satu penggawa PSM Makassar yang mengarah ke gawang Shahar masih berhasil diblok oleh Jaimerson Xavier.
Upaya "goyang jaring" maskot rupanya membuahkan hasil. Gol pertama yang ditunggu akhirnya menaungi kubu PSM Makassar, Rizky Pellu memanfaatkan skema sepak pojok yang gagal diantisipasi oleh lini belakang Persija.Skor berubah menjadi 1-2.
Goyangan jaring maskot Ayam Jantan PSM Makassar menghadirkan penyama kedudukan melalui kaki Zulham Zamrun di menit ke 76 skor menjadi 2-2 ini ternyata menyimpan kejadian yang tidak mengenakkan, khususnya untuk tim tamu dari tuan rumah, hal ini menjadikan keduanya harus rela berbagi 1 poin sekaligus kejar mengejar tenar di penghujung kompetisi Liga 1.
Aksi maskot mengganggu teritorial dibelakang jala gawang tim tamu memang tidak ada regulasi tertulis, setidak perbuatan ini tidak untuk ditiru, bukannya mendatangkan empati justru mengundang siri' (malu) hingga sanksi.
Hasil ini, membuat pendukung fanatik PSM yang memadati bangku Stadion Andi Mattalatta sedikit kecewa.
Layak dinantikan bersama siapa yang bakal keluar sebagai juara Gojek Liga 1 tahun 2018?.
Macan Kemayoran nyaris membawa pulang tiga poin dari kandang PSM Makassar di pekan ke-31 kompetisi sepakbola Indonesia, Liga 1 2018, Jumat (16/11/18) lalu, di Stadion Andi Mattalatta, Makassar.
Macan Kemayoran sempat unggul dua gol di babak pertama lewat aksi Jaimerson Xavier sebelum digandakan lewat gol bunuh diri bek PSM Makassar, Abdul Rahman.
Akan tetapi keunggulan Persija Jakarta buyar di babak kedua. Gol penyeimbang PSM dihasilkan oleh Rizky Pellu dan Zulham Zamrun.
Laga PSM Makassar versus Persija ini memang syarat gengsi demi perebutan tahta tertinggi di negeri sendiri. Hasil sama kuat 2-2 memang sepadan, lantaran keduanya menempati posisi pertama dan kedua klasemen. Sebagai pemuncak klasemen, PSM mengoleksi 54 poin, sementara Persija menguntit dengan torehan 53 poin.
Kiper PSM yang dipinjamkan ke Persija Jakarta, Shahar Ginanjar pun menerima hasil tersebut dengan legawa. Menurutnya, "laga dua tim teratas Liga 1 2018 ini memang berlangsung dengan tensi tinggi, tak ayal mengundang emosi kedua kubu yang terlibat perlawanan di rumput hijau."
Rivalitas keduanya hanya berlangsung selama 90 menit saja di lapangan.
Setelah itu, pemain kedua tim tetap menjaga sportivitas antar pemain. Untuk menciptakan sepakbola yang berkualitas dibutuhkan pemain profesional dan berkualitas, sesuai gaji yang mereka dapatkan.
Gol bunuh diri, pemain belakang PSM Abdur Rahman sempat mencuatkan bahwa terjadi laga settingan memenangkan Persija ramai bergentayangan di Media Sosial.
Tudingan "settingan" tersebut harus di klarifikasi terlebih dahulu, tuduhan tanpa bukti sama saja membuka borok sendiri. Perlu bukti otentik, jangan hanya menebar isu bohong atau hoaks.
Kedua team hebat ini begitu luar biasa, laga emosional begitu ketatnya untuk meraih kemenangan harus menerima hasil sama kuat 2-2.
Sebelum dua gol PSM tercipta, terlebih dahulu terjadi gangguan dibelakang jaring gawang Persija Jakarta, khususnya mengusik ketenangan Shahar Ginanjar.
Gangguan kurang sportif tersebut datangnya dari maskot klub Juku Eja di belakang gawang, dengan melakukan ritual jala gawang, agar bola masuk ke gawang Persija.
Otomatis akibat aksi "provokatif" oleh oknum supporter dan maskot klub PSM sangat tidak terpuji dan sangat mengganggu konsentrasi Shahar Ginanjar, ketika tuan rumah melakukan penyerangan bertubi-tubi ke pertahanan Persija.
Meskipun mendapatkan gangguan, gawang Shahar Ginanjar belum juga mampu dibobol anak-anak Pasukan Ramang.
Upaya PSM melakukan tembakan keras salah satu penggawa PSM Makassar yang mengarah ke gawang Shahar masih berhasil diblok oleh Jaimerson Xavier.
Upaya "goyang jaring" maskot rupanya membuahkan hasil. Gol pertama yang ditunggu akhirnya menaungi kubu PSM Makassar, Rizky Pellu memanfaatkan skema sepak pojok yang gagal diantisipasi oleh lini belakang Persija.Skor berubah menjadi 1-2.
Goyangan jaring maskot Ayam Jantan PSM Makassar menghadirkan penyama kedudukan melalui kaki Zulham Zamrun di menit ke 76 skor menjadi 2-2 ini ternyata menyimpan kejadian yang tidak mengenakkan, khususnya untuk tim tamu dari tuan rumah, hal ini menjadikan keduanya harus rela berbagi 1 poin sekaligus kejar mengejar tenar di penghujung kompetisi Liga 1.
Aksi maskot mengganggu teritorial dibelakang jala gawang tim tamu memang tidak ada regulasi tertulis, setidak perbuatan ini tidak untuk ditiru, bukannya mendatangkan empati justru mengundang siri' (malu) hingga sanksi.
Hasil ini, membuat pendukung fanatik PSM yang memadati bangku Stadion Andi Mattalatta sedikit kecewa.
Layak dinantikan bersama siapa yang bakal keluar sebagai juara Gojek Liga 1 tahun 2018?.
0 Comments:
Post a Comment