Just another free Blogger theme

Tuesday, 10 November 2020

Mengangkat petuah Adigang Adigung Adiguna ibarat memikul beban berat dipundak. 


Dikatakan beban karena petuah ini mengandung rentetan sejarah panjang begitu dahsyat. Kiasan Jawa adigang, adigung, adiguna tepat untuk menggambarkan kepongahan multidimensi seseorang, pengusaha, penguasa, pemimpin informal maupun formal.

Dalam kekuasaan institusi hukum memang memiliki hak dan kewenangan dalam melaksanakan tugasnya termasuk dalam memproses hukum terhadap siapa saja yang dianggap melanggar, meski begitu jangan takabur. Terlepas dari sifat baik dan buruk perilaku yang dikerjakan oleh seseorang harus bisa membangun semangat di tengah silang sengketa kepentingan elite yang sangat pragmatis bahkan destruktif. Dengan berdiri mewahnya gedung-gedung keadilan, belum menjamin keadilan bagi pencari keadilan dari kalangan akar rumput.

Adigang merupakan sifat seseorang yang suka menyombongkan kekuatan, kekuasaan, jabatan, pangkat, kewenangan, atau otoritas. Sikap ini diwujudkan dalam tindakan otoriter, sewenang-wenang, bahkan suka main hakim sendiri, terkandung didalamnya.

Manusia yang memiliki sifat ini selalu berusaha menempatakan dirinya sebagai pribadi yang berkekuatan tunggal dan yang tak tersaingi. Dia menganggap keberadaannya sebagai pribadi yang paling berkuasa tentu sifat ini membawa konsekuensi yang tidak selalu baik. Sebab, jika ada orang yang menampilkan diri sebagai pesaing, maka ia dianggap musuh yang harus disingkirkan.

Adigung adalah sesuatu sifat manusiawi yang terlalu menekankan aspek kekayaan, harta, martabat, atau harga diri. Manusia memiliki sifat ini selalu mengukur segala- galanya berdasarkan uang atau materi. Dari sini dapat dilihat bahwa ia menjadi pribadi yang sangat materialistis. Dengan uang ia yakin bahwa segala sesuatu bisa dilakukan. Keyakinan membawa akibat pada diri sendiri dan orang lain. Ia menjadi ketergantugan pada materi dan tak dapat berbuat apa-apa tanpanya. Sedang bagi orang lain, ia akan memandang mereka kecil dan tak berarti.

Adiguna adalah sifat seseorang yang terlalu mengagung-agungkan bakat dan kepandaian yang dimiliki. Ia memiliki sifat manusiawi ini menganggap diri sebagai pribadi yang paling pandai dan berbakat. tentunya, skap ini membawa orang jatuh pada kesombongan yang haus akan penghargaan diri. Akibanya orang lain dianggapnya bodoh dan tak berkemampuan.

Salahkah seseorang membanggakan kelebihannya? Tentu saja tidak selama tindakannya tidak menyebabkan pihak lain terganggu, merugikan bahkan menderita, melecehkan hukum dan norma-norma yang berlaku. 

Apabila si pelaku tidak mau sadar, tanpa memperhatikan situasi dan paradigma yang berlaku disini kini tetap memperagakan ketiga sifat itu, bisa saja berurusan dengan hukum. Karena saya percaya indonesia masih memiliki hukum sampai saat ini.

Semua hal dianggap mudah, semua hal dianggap dapat diganti dan dibeli, minta dihormati tanpa mau menghormati dan semakin melupakan apa itu nurani. Jadilah penguasa menjadikan para powerless tangguh dan berjaya dalam berbagai aspek kehidupan. Warga powerless bukanlah si pecundang .

Berani karena benar pantang surut dari segala ancaman, percayalah setelah kesususahan ada kemudahan. Percayalah  usaha tidak akan mengkhianati hasil, akan indah pada waktunya.


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 Comments:

Post a Comment