Just another free Blogger theme

Monday, 26 August 2019

Berikut dokumentasi upacara peringatan HUT Kemerdekaan ke-74 RI, upacara di Lapangan BDLHK Makassar diikuti 14 UPT LHK Lingkup Sulsel








Data dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) 2018 melalui Pusat Penelitian Oseanografi (P2O) menyatakan bahwa penelitian dan pemantauan terumbu karang terhadap 1067 site di seluruh Indonesia menunjukkan bahwa terumbu karang dalam kategori jelek sebanyak 386 site (36.18%), kategori cukup sebanyak 366 site (34.3%), kategori baik sebanyak  245 site (22.96%) dan kategori sangat baik sebesar 70 site (6.56%).

Meningkatnya prosentase terumbu karang kategori jelek/rusak lebih banyak disebabkan oleh faktor alami seperti perubahan iklim yang mengakibatkan coral bleaching (pemutihan karang), dan hama/penyakit.

Faktor antropogenik seperti sedimentasi, pencemaran dan eutrofikasi hingga pengeboman dan pengambilan karang yang berlebihan juga berkontribusi pada penurunan tren.

Selain sebagai upaya pemulihan ekosistem terumbu karang, melalui diklat ini diharapkan akan melahirkan agen-agen perubahan perilaku terhadap kelestarian karang laut/coral reef.

Balai Diklat Lingkungan Hidup dan Kehutanan beralamat di Jalan P. Kemerdekaan Km. 17,5 Makassar, bekerjasama dengan BBKSDA Sulawesi Selatan mengadakan kegiatan Diklat Transplantasi Terumbu Karang Tahun 2019.

Diklat ini yang diikuti sebanyak 30 peserta lingkup UPT LHK Sulawesi Selatan ini diawali laporan dari panitia Andi Hariyadi.

Diklat sendiri dilaksanakan mulai Minggu, 25 Agustus 2019 ditutup tanggal 1 September 2019.

Tidak hanya di BDLHK Makassar saja, lokasi pelaksanaan lainnya di Pulau Barrang Lompo, Unhas dan Pulau Bontosua Kabupaten Pangkep.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Sulawesi Selatan dalam sambutannya menjelaskan, "Sesuai tema HUT Kemerdekaan ke-74 RI "SDM Unggul Indonesia Maju" sehubungan tema tersebut diklat ini akan berpengaruh signifikan terhadap majunya sumberdaya manusia, dan melalui pelatihan peserta diharapkan mengembangkan kapasitas SDM."

Thomas Nifinluri mengatakan, "ini sangatlah strategis untuk menyiasati dan menyikapi pelatihan terumbu transpalantasi terumbu karang merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan hasil laut menunjang pembangunan kedepan yang lebih baik."

Kemudian kaitannya dengan Diklat ini turut menunjang aspek wisata bahari. Dimana KLHK  mempunyai objek wisata Taman Nasional Laut di Sulawesi diantaranya TN Taka Bonerate, TN Wakatobi, TN Raja Ampat tentunya hal ini menjadi tantangan KLHK dan seluruh unsur di Pemerintahan dan  masyarakat. Ini penting agar semakin kaya  informasi tentang Terumbu Karang/Coral Reff." Sebut Thomas.

"Semoga adanya Diklat ini menghasilkan Fasilitator, agen perubahan bagi Negeri Ini. Tentunya dengan diskusi yang cerdas dan inovatif." Kata Thomas.

Peserta diklat akan diajak berkunjung ke lokasi yang berada di Pulau Barrang Caddi Makassar, merupakan salah satu kepulauan Spermonde dan Pulau Bontosua Kabupaten Pangkep.

Selanjutnya dilakukan penyematan peseta tanda diklat oleh Kepala BBKSDA  Sulawesi Selatan Thomas Nifinluri dan Kepala Balai Diklat  LHK  Makasar Edi Sulistyo serta Ketua Panitia Diklat Andi Hariyadi disaksikan oleh seluruh Peserta.

Surakarta, Bertempat di Jl.Gatot Subroto Kelurahan Kratonan Kecamatan Serengan, Babinsa Kelurahan kratonan Koramil 03/Serengan Kodim 0735/Surakarta Sertu Rumbawa melaksanakan komsos dengan pengurus dan imam masjid Alhikmah kelurahan Kratonan Kec. Serengan kota Surakarta (26/8/2019)

Disela sela kegiatan Babinsa saat melaksankan sholat dhuhur di wilayah binaannya sekalus komsos dengan warga dan pengurus masjid sebagai ajang mempererat hubungan babinsa dan warga yang ada di wilayah binaannya, dan mengajak seluruh pengurus ketakmiran agar berupaya memajukan dan selalu memakmurkan masjid.

Pada kesempatan ini bapak haji Nasir selaku ketua takmir dan imam masjid Alhikmah menyampaikan pentingnya membina *ukhuwah islamiah wal ukhuwah wathoniah* agar tercipta suasana kondusif tengah-tengah masyarakat sehingga dalam melaksanakan aktifitas ibadah dan kegiatan lainnya berjalan dengan aman dan lancar.

Haji Nasir juga berharap semoga dengan adanya komunikasi yang berkesinambungan antara TNI dan masyarakat bisa selalu terjalin dengan baik. (Agus Kemplu)

Presiden Mahasiswa Peduli Rakyat (MAPERA) Nusantara kembali mengecam MenristekDikti dan Presiden RI yang telah mendatangkan rektor asing di Indonesia, dalam muatan berita Detik.com.Senin, 26 Agustus 2019, memberitakan bahwa Menteri Riset Pendidikan dan Kebudayaan (MENRISTEKDIKTI)  telah memperkenalkan rektor baru dari asing untuk ditempatkan di Universitas Siber Asia. Senin (26/8/2019).

Terkait kedatangan rektor asing tersebut membuat presiden Mapera marah, pasalnya mereka telah berjuang berkali-kali di depan gedung DPRD Provinsi Sulawesi Selatan untuk mendesak anggota PDR menolak kebijakan mendatangkan Rektor asing. Mereka pun kecewa karena telah beberapa kali diterima aspirasinya oleh anggota DPRD Prov Sulsel,  namun tetap saja rektor asing telah datang di indonesia.

Menurut fhyan selaku presiden mapera,  saya sangat menyesali sikap pemerintah dan mentri pendidikan yang telah mendatangkan rektor asing, ini menandakan bahwa negara ini sudah tidak baik-baik saja, siapa yang dapat menjamin keberadaan rektor asing dari cina tersebut tidak membawa misi negaranya, dan kedatangan rektor asing ini pun menandakan bahwa ratusan profesor dan ribuan doktor di indonesia tidak memiliki kemampuan dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan daya saing dengan negara lain.

Fhyan menambahkan, ini tidak bisa dibiarkan, kebijakan penguasa semakin tidak karuan, sekalian saja datangkan warga asing di indonesia,  biar lebih jelas tujuannya untuk menghancurkan negara ini. Intinya kami mengutuk pemerintah yang bobrok ini,  dan DPR jangan hanya tinggal diam melihat negara yang semakin kacau ini,  segera ambil sikap.

Saturday, 8 June 2019


Media Maya-Cerita seorang teman ketika menyambangi saudara iparnya yang hobi burung berkicau. Begini tulisnya, Kami berkesempatan bersilaturahmi ke  kediaman Mas Anto salah satu kerabat dari istrinya, tinggalnya dibilangan Sungguminasa, Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan.

Setelah melewati jalan Aroeppala kemudian mengarah ke jalan Manggarupi sampailah kami di kediaman beliau.

Suasana asri memanjakan mata yang sebelumnya terpapar polusi, ditambah kicauan burung peliharaan begitu menenangkan suasana.

Sedari dahulu sekitar 20 tahun yang lalu, Mas Anto memang mempunyai hoby memelihara burung berkicau selain usaha kulinernya berdagang Warung Bakso dengan brand Bakso "Mini Rasa" di Kabupaten Gowa.

Ternyata, hobby kicaunya membuahkan hasil, beragam trophy piala telah diraihnya. Adapun peliharaan beliau mulai dari Murai batu , Cucak Hijau, Kacer, Kenari, Pleci, Kapas tembak, Rio-Rio, Lovebird, dll.

Ditangannya, semua peliharaanya dalam kondisi prima dengan kicauan yang membahana menembus gerimis hujan. Sabtu (8/6/2019).

Bergabung di Team Punakawan Single Fighter sejak 4 tahun yang lalu yang diketuai oleh Mas Ahmad salah satu pencinta burung kicau juga merupakan owner dari Sari Laut Ayam Bakar Mas Ahmad ,Jl.Andi Tonro Kabupaten Gowa,

Burung Kicau mas Ahmad juga telah meraih juara dan trophy lomba burung berkicau, diantaranya HUT Polri, Gubernur Cup, Bupati Gowa Cup, Bupati Toraja Cup, Kapolres Gowa Cup, Polres Bantaeng Cup, serta lomba yang dilaksanakan Tim burung berkicau yakni Losari BC, Celebes BC, Opus SF, Kicau mania Sidrap, Kicau Mania Pare-Pare, Kicau Mania Wajo dll.

Adanya ajang kicau mania ini diharapkan pencinta satwa burung berkicau saling menyambung tali persaudaraan disamping juga dengan mencintai keanekaragaman hayati di Indonesia ini.

Friday, 7 June 2019

MediaMaya-Wapres JK dan keluarga menggelar Open House
di kediaman pribadinya Jalan H. Bau Makassar. Tidak seperti yang digelar pejabat-pejabat di Kota Makassar, Jum'at (7/6/2019). Lantaran kedermawanan pak JK open house tersebut selalu dibanjiri masyarakat setiap tahunnya.

Hal ini terlihat betapa rumahnya dipadati pengunjung dari berbagai kalangan, mulai dari pejabat teras hingga masyarakat bawah berbondong-bondong memadati rumah orang nomor satu di kota Daeng.

Kegiatan rutin yang diadakan tiap tahun oleh keluarga Wapres JK bertujuan untuk menjalin silaturahmi dan juga membagikan zakat bagi masyarakat kurang mampu yang ada di kota Makassar. Saking padatnya animo masyarakat butuh kesabaran ekstra untuk bisa berjabat dengan sosok bersahaja satu ini.

Masyarakat rela nekat berdesak-desakkan satu sama lain, demi bisa berjabat tangan dan mendapatkan THR dari pak JK.

Menurut Solihin, "tak kurang dari 10 ribu amplop disiapkan keluarganya untuk dibagikan kepada masyarakat yang kurang mampu di kota Makassar dan sekitarnya. Jumlah tersebut sama dengan tahun lalu." Sebagaimana dituliskan tagar.id.

Namun kali ini, karena kondisi kesehatan Wapres JK terganggu, JK batal hadir dan diwakilkan oleh putera–puterinya menerima ribuan tamu.

Alasan kesehatan tersebut, tahun ini diwakilkan oleh putera pertamanya Solihin Kalla.

Nampak lautan manusia berdesakan masuk rumah hingga ada yang pingsan, bahkan terluka, mereka rela lakoni demi mendapatkan sedekah Rp. 50.000 s/d Rp. 100.000 per kepala dari keluarga JK.

Diantara padatnya antrean masyarakat yang berdesak-desakan, seorang wanita yang sedang hamil tua meringis kesakitan ingin melahirkan. Wanita itu langsung dievakuasi dan dilarikan ke rumah sakit bersalin terdekat menggunakan mobil ambulans. Sempat diwarnai adu dorong dan sedikit ricuh, akibatnya sebagian warga ada yang pingsan karena terjepit dan dehidrasi, beruntung langsung mendapat penanganan dari tim medis yang telah disiapkan oleh panitia

Terpancar raut wajah kebahagiaan bagi masyarakat yang berhasil mendapatkan sedekah THR. Sementara kekecewaan diperlihatkan masyarakat kota Makassar yang gagal mendapatkan sedekah. Namun, kondisi demikian tidak mengurangi essensi dari makna hari raya idul fitri 1 Syawal 1440 H.

Nampak hadir dalam open house tersebut Pj. Walikota Iqbal Suhaeb.

Thursday, 6 June 2019

Media Maya-Patut disayangkan, tepat dalam suasana merayakan hari raya idul fitri 1440 Hijriah, Republik Indonesia digegerkan bentrokan antar warga Desa Gunung Jaya dan warga Desa Sampuabalo Buton Provinsi Sulawesi Tenggara. Rabu (5/6/2019).

Akibat kerusuhan tersebut berujung pada aksi pembakaran rumah warga yang membuat situasi mencekam. Bentrokan dipicu konvoi 20 motor sembari ngegas-ngegas motor mereka yang menggunakan knalpot racing.

Raungan-raungan suara motor yang dimodifikasi menggunakan knalpot racing itu membuat warga Desa Gunung Jaya Pusing tujuh keliling.

Setidaknya, ada 40 pemuda berasal dari Desa Sampuabalo melakukan  konvoi liar menggunakan motor, berjumlah sekitar 20 unit dengan menggunakan knalpot racing dan memainkan gas motornya tersebut mengusik ketenangan warga Desa Gunung Jaya pasca melaksanakan ibadah puasa di bulan suci Ramadan

Konvoi tersebut pun mendapat teguran dari warga Gunung Jaya, bukannya menyadari perbuatannya, justru para gank motor ini gagal paham alias tidak menerima

Entah setan apa yang mentusupi akhlak mereka ini, membabi buta membuat onar, setidaknya aksi brutal itu hingga memicu bentrok antar warga. Bentrok ini tak ubahnya tragedi semanggi, dimana menelan korban, hingga menggunakan bom molotov, akibatnya puluhan rumah terbakar. Peristiwa mencekam ini terjadi pada Rabu (5/6/2019) pukul 14.30 WITA tepat ditengah perayaan hari kemenangan.

Kemenangan disini terkadang banyak disalah artikan, bebas melakukan perbuatan apa saja, termasuk swa foto usai berduka atau membuat keonaran, sebab dihari nan fitri itu "ada kata maaf." Syah-syah saja merayakan kemenangan, tapi mbok ya jangan kebablasan. Pastilah sama-sama tahu yang berlebihan/kebablasan itu temannya setan.

Pemikiran seperti ini yang harus di bumi hanguskan, karena tidak sesuai dengan pri kemanusiaan dan pri keadilan.

Dilansir portal Republika.co.id, menurut keterangan saksi dari warga, La Aca (35), percikan sudah mulai terjadi sejak Selasa (4/6/2019) pukul 20.00 WITA. Sekitar pukul 20.45 WITA, konvoi kembali dilakukan ke Desa Sampuabalo dan kembali melewati Desa Gunung Jaya, ketika sampai di pertigaan Desa Sampuabalo dan Desa Gunung Jaya, massa yang melakukan konvoi berteriak dengan Kata-kata ‘Kita serang Gunung Jaya’.

Teriakan provokator tersebut, mengawali terjadinya pelemparan ke arah rumah-rumah warga Desa Gunung Jaya. Masyarakat Desa Gunung Jaya tidak menerima perbuatan itu. Lalu terjadilah serangan balik memicu keributan antara pemuda Desa Sampuabalo dan pemuda Desa Gunung Jaya.

Di malam takbiran  keributan sempat dilerai oleh anggota Polsek Sampuabalo.  Namun, emosi yang tertunda, berlanjut keesokkan harinya, tepan di hari raya Idul Fitri 1440 H. Rabu (5/6/2019).  Sekitar pukul 14.30 WITA, massa dari Desa Sampuabalo menyambagi Desa Gunung Jaya, bukannya bersilaturahmi melainkan melempari rumah-rumah warga dengan bom molotov.

Melihat aksi keji tersebut warga Desa Gunung Jaya bukannya melerai untuk bermaaf-maafan, malah menimpalinya dengan melakukan perlawanan.

Akibat dari kejadian mencekam tersebut memang tidak didapati korban jiwa, namun terdapat satu korban luka warga Desa Kuraa.

Puluhan unit rumah terbakar, satu unit mobil pick up, dan satu unit motor. Suasana Fitri yang seharusnya diisi dengan silaturahmi penuh damai justru berbalik mencekam, membuat beberapa warga mengungsi akibat "knalpot racing" yang tidak penting itu.

Akhirnya sudah jatuh ketiban tangga pula, Lantas kalau sudah begini, siapa untung dan siapa buntung.d

Wednesday, 5 June 2019

Media Maya-Bersama Pemerintah Kota Makassar beserta seluruh Camat, Lurah, Satpol PP BKO, LPM, Tripika Kecamatan dan Warga antusias menyambut hari kemenangan.

Pj. Walikota Makassar Iqbal Suhaeb menghadiri kegiatan tahunan malam takbiran Pawai Obor menyambut Hari Raya Idul Fitri 1440 H / 2019 M di Jl. Jend Ahmad Yani depan Lapangan Karebosi Makassar. Rabu (5/6/19) yang digagas Pemerintah Kota Makassar.

Pawai takbir menggunakan obor dan berkeliling jalan kaki ini, bagian dari kampanye Hari Lingkungan  Hidup Se-Dunia mengusung tema "Go Green" dimana Masyarakat Kota Makassar sangat peduli dengan polusi udara.

Sementara tema dunia United Nation Environment  Kendalikan Polusi Udara (Beat Air Pollution).


Mengutip isi Sambutan MenLHK Siti Nurbaya, bahwa "Peringatan HLH tahun ini ditandai dengan Peringatan Word Health Organization (WHO) tentang salah satu ancaman terbesar terhadap kesehatan manusia yaitu polusi udara. WHO menyatakan setiap tahunnya 7 juta orang meninggal karena polusi udara.

Dalam sambutannya tersebut, diungkapkan Menteri Siti bahwa, "WHO menyatakan setiap tahun, 7 juta orang meninggal karena polusi udara, diseluruh dunia tercatat bahwa 9 dari 10 orang terpapar pencemaran udara yang berasal dari kendaraan bermotor, industri, pertanian, dan pembakaran sampah."

"Secara nasional kita menggunakan tema dalam relevansi tersebut, yaitu Biru Langitku, Hijau Bumiku. Mengapa kita menggunakan tema tersebut ? karena ternyata tema biru langitku menggambarkan upaya kita untuk mengendalikan polusi udara sangat berkaitan dengan upaya untuk menata bumi kita menjadi lebih hijau. Untuk mengurangi polusi udara dari kendaraan bermotor, maka upaya-upaya untuk membuat kota menjadi lebih hijau dengan memperbanyak taman kota, membangun trotoar untuk pejalan kaki, membangun jalur bersepeda seperti Kota Surabaya, Bandung dan kota-kota lainnya maka upaya-upaya itu mampu mengurangi polusi dari kendaraan bermotor." Tulis Menteri Siti.


Disebutkan, "mengurangi polusi udara juga mendorong dibangunnya ruang-ruang publik yang baru dengan konsep pembangunan taman, tempat pejalan kaki yang teduh dan nyaman, fasilitas stasiun yang bersih dan pada akhirnya mendorong proses perubahan perilaku untuk tidak membuang sampah secara sembarangan."

Diuraikan Siti Nurbaya, "Upaya pengendalian polusi udara perlu diimbangi dengan gerakan menanam pohon untuk menambah kapasitas reduksi polusi udara. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menargetkan penanaman pohon seluas 207.000 hektar pada tahun 2019 ini dan terfokus pada 15 DAS prioritas, 15 danau prioritas, 65 dam/bendungan, dan daerah-daerah rawan bencana." Ujarnya.

"Gerakan ini akan memberikan dampak yang lebih besar jika seluruh pihak berpartisipasi dengan target menanam dan memelihara 25 pohon seumur hidup. Target 25 pohon itu dapat dilakukan dengan menanam dan memelihara 5 pohon saat jenjang Sekolah Dasar, 5 pohon Sekolah Menengah Pertama, 5 pohon Sekolah Menengah umum, 5 pohon perguruan tinggi, dan 5 pohon saat menikah. Oleh sebab itu, kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mendukung program penanaman 25 tahun seumur hidup dalam rangka menjaga kualitas udara, air, tanah, serta ekosistem di bumi ini." Sambung Menteri Siti.

"Berbagai upaya pemerintah yang ada, masih perlu terus ditingkatkan, dan harus terus meneguhkan niat untuk menjaga lingkungan. Niat ini tentu menjadi lebih bermakna lagi, karena dilakukan pada saat ibadah puasa di bulan Suci Ramadhan dan menjalin silaturohmi dengan sanak saudara kita bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1440 H, yang jatuh pada tanggal 5 Juni 2019." Bebernya.

Selamat Hari Lingkungan Hidup Sedunia dan Selamat hari Raya Idul Fitri 1440 H, mohon maaf lahir dan batin. Kita teguhkan niat dan upaya untuk menjaga lingkungan hidup." Pungkas MenLHK Siti Nurbaya.

Saturday, 1 June 2019

Media Maya-Menjelang Hari Raya Idul Fitri, Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kabupaten Maros berbagi Paket Lebaran kepada para pengayuh becak di Kota Maros, Kamis, 30 Mei 2019.

"Bersama rekan-rekan PPI Maros dari berbagai angkatan, kami melakukan perjalanan keliling Kota Maros, diawali dari depan Pasar Tradisional Modern (Pasar Tramo, red). Kami membagikan paket lebaran yang telah kami siapkan untuk daeng becak di sekitar pasar," ujar Plt Ketua PPI Maros, Sutri Utami kepada wartawan.

"Lalu perjalanan kami lanjutkan di sekitar kawasan kuliner Pantai Tak Berombak (PTB) Maros, kemudian berlanjut di samping Polres Maros, depan Masjid Agung Maros dan sekitar Plaza Maros, lalu terakhir ke Jalan Jendral Sudirman Maros yakni sekitar pasar lama Maros," sambungnya.

Pada kesempatan tersebut, pihaknya berharap para daeng becak di Kota Maros yang menerima paket lebaran tersebut dapat memanfaatkan paket itu untuk kebutuhan Idul Fitri nanti.

"Semoga kegiatan ini juga bisa memotivasi rekan-rekan PPI Maros untuk tetap semangat berbagi ke sesama. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa dilanjutkan kembali tahun depan, dan menjadi agenda rutin di PPI Maros," ujarnya.

"Dan semoga juga PPI Maros makin kompak, bisa akrab dari berbagai angkatan, dan bisa terus maju ke depannya. Amin," tutupnya.

Thursday, 30 May 2019


Media Maya-Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Ditjen Gakkum KLHK) menurunkan 20 anak muda di Tim Millenial Pengawas Sampah di Rest Area Kilometer 19, dan Kilometer 57 tol Cikampek untuk mensosialisasikan tidak membuang sampah sembarangan dan pengurangan penggunaan plastik sekali pakai kepada para pemudik. Ini bersamaan dengan kegiatan Ramadan 1440 Hijriah Kementerian LHK bertema “Mudik Asik Tanpa Sampah Plastik”.

“Pentingnya pelibatan Millenial dalam Pengawasan Sampah ini merupakan inisiatif Ibu Menteri, Dr. Siti Nurbaya. Ibu Menteri sangat concern dengan inisiatif-inisiatif lingkungan yang melibatkan millenial,” kata Dirjen Penegakan Hukum KLHK, Rasio Ridho Sani, di Bekasi, Rabu (29/5/2019).


Milenial Pengawas Sampah adalah komunitas anak muda dan pelajar yang peduli sampah. Komunitas ini dibentuk oleh Kementerian LHK yang anggotanya berasal dari Pramuka Saka Kalpataru dan Saka Wanabakti, serta pelajar dan anak-anak muda.

Pria yang akrab disapa Roy ini menambahkan, keterlibatan millenial dalam pengawasan sampah ini diharapkan meningkatkan kesadaran millenial lainnya untuk peduli terhadap sampah. "Secara bersama-sama kita harus membangun budaya kepatuhan dan generasi peduli lingkungan,” lanjutnya.

Saat ini, sampah khususnya sampah plastik menjadi masalah serius bagi lingkungan hidup dan kesehatan masyarakat karena sifatnya yang sulit terurai di lingkungan. KLHK mendorong tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk turut membantu mengurangi beban pengelolaan timbunan sampah dengan membatasi penggunaan plastik – terutama berupa plastik bekas kemasan atau kantong plastik sekali pakai – serta tidak membuang sampah sembarangan.

Roy juga menambahkan bahwa untuk mengatasi persoalan sampah yang dibuang sembarangan, tahun ini pengawas dan penyidik Ditjen Gakkum KLHK telah menutup lima lokasi pembuangan sampah illegal yaitu empat lokasi yang berada pada area Cibubur - Kabupaten Bogor dan satu lokasi yang berada di area Ciledug - Kota Tangerang. Pengelola lokasi pembuangan sampah ilegal tersebut harus segera menghentikan kegiatannya karena telah melanggar dua undang-undang yaitu Undang-Undang 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Undang-Undang 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.

Sumber berita: kabaralam-kLHK
MediaMaya-Bakal calon Walikota Makassar Sukriansyah S Latief melakukan blusukan ke pasar traditional tepatnya di pasar Kalukuang, Kecamatan Tallo, Kamis (30/5/2019).

UQ Sapaan Sukriansyah memilih blusukan ke pasar guna mendengarkan harapan para pedagang dan pembeli. 


"Saya memilih blusukan ke pasar untuk mendengarkarn harapan pedagang dan pembeli, harapan itu tentunya akan menjadi aspirasi." Kata UQ ditemui sela sela  blusukan.

Blusukan ke pasar juga ditujukan untuk mengetahui kondisi ekonomi dan suasana kenyamanan pasar tradisional.

"Saya ingin menjadikan pasar tradisional lebih aman dan nyaman bagi pedangang dan pembeli, saya ingin menata pasar di kota Makassar ini lebih bersih, pasar itu harus bersih". Jelas UQ


Harapan itu langsung ditanggapi warga khususnya para pedagang.

"Kami dukung bapak, Tolong dibenahi pak,  asal nanti jangan lupa kalau sudah terpilih nantinya. Kata salah seorang Pedagang.


UQ Sukriansyah Sempat berbincang dengan warga yang ikut berbelanja di pasar Kalukuang tersebut, Mantan Jurnalis tersebut juga membeli ikan dan sayuran serta beberapa jajanan untuk bekal buka Puasa.

MediaMaya-Ketua Mapera, fhyan, menegaskan akan segera melaporkan langsung terkait tragedi penembakan yang dinilai brutal yang dilakukan oleh Anggota Polres Bima Kota terhadap massa aksi unjuk rasa pada tanggal 15 Februari 2019 lalu. Kamis, (30/5/2019).

Tegas ketua Mapera (Fhyan), "kami masih terus mengawal kasus kemanusiaan yang menimpah warga Sape Kabupaten Bima beberapa bulan yang lalu, itu merupakan tindakan brutal aparat Polres Bima kota yang harus diberi peringatan keras,  minimal Kapolres Bima kota bertanggung jawab atas kenakalan anggotanya."

Selepas idul fitri mendatang kami akan melaporkan langsung kasus ini di MABES POLRI agar segera ditindak lanjuti.

fhyan melanjutkan, "keluarga korban mungkin sudah memaklumi itu semua,  akan tetapi hukum mesti tetap ditegakkan agar tidak terulang kembali hal yang serupa."

"Sudah empat kali kami melakukan aksi unjukrasa di Kota Makassar,  namun kapolda NTB belum juga bekerja,  maka kami mendatangi langsung Mabes Polri untuk melaporkan." Tukas Fhyan.

Wednesday, 22 May 2019

Media Maya-Salah satu aktivis Gerakan Pemuda Mahasiswa Indonesia (GPMI) menggelar aksi unjuk rasa tunggal di depan Kantor Dinas Pembangunan Umum (PU) Kabupaten Jeneponto menuntut pemerataan infastruktur. (Rabu/5/2019).

Suhardi selaku putra daerah Jeneponto menuntut Dinas PU untuk segera memperbaiki jalan di kampungnya yang masih rusak parah tepatnya di kecamatan Bontoramba.

Saya sangat kecewa sampai sekarang infastruktur di kecematan saya yang sampai sekarang  masih belum tersentuh sama sekali oleh pemerintah kabupaten Jeneponto. Bayangkan saja sudah hampir 15 tahun jalan dibiarkan rusak parah sampai sampai banyak sekali warga yang jantuh saking parahnya dan pengeluhan mereka sudah tak bisa terhitung lagi.

Saya harap Bupati kabupaten Jeneponto jangan menutup mata dong. terkait aksi sendiri saya hari hanya prakondinsi namun sampai aksi saya berakhir tidak ada pihak berkompeten yang datang menemui saya.

Saya berjanji dalam waktu dekat saya bersama masyarakat Kecamatan Bontoramba akan melakukan aksi besar besaran di Dinas PU dan Kantor Bupati Jeneponto. Tutup Suhardi.

Thursday, 16 May 2019


MediaMaya-Bulan ramadhan publik tanah air kembali disuguhi tontonan kulit bundar bertajuk Shopee Liga 1 2019. Laga perdana dilangsungkan di Stadion Maguwoharjo sebagai kandangnya PSS Sleman menjamu Arema FC. Hasilnya PSS Sleman pada pertandingan yang berlangsung keras tersebut mampu melumat Singo Edan dengan skor 3-1. Rabu (15/5/2019).

Bermain di depan pendukungnya, PSS Sleman tampil menekan sejak peluit babak pertama berbunyi. Pertandingan baru berjalan dua menit, publik tuan rumah langsung bergemuruh menyambut gol Brian Ferreira. Memanfaatkan umpan Haris Tuharea, Brian berdiri tanpa pengawalan sukses menerima umpan dengan tembakan kaki kanan yang merobek jala gawang Kurniawan Kartika Ajie. Skor berubah 1-0.

Tak berselang lama, Arema FC mampu memecah kebuntuan pada menit ke-29. Memanfaatkan umpan silang Dendi Santoso, Sylvano Comvalius dengan tenang menyundul bola yang merobek pojok kanan gawang PSS. Kedudukan pun sama kuat 1-1.

Gol penyeimbang ini yang kemudian berlanjut dengan dihentikannya pertandingan karena terjadi kericuhan di tribune stadion. Sangat disayangkan bergulirnya Shopee Liga 1 sudah dinodai kerusuhan, ini salah satu penyebab mundurnya para sponsor utama Liga 1 selain kecurangan terselubung lainnya. Panpel terpaksa menghentikan pertandingan guna meredakan kerusuhan.

Usai reda kerusuhan pertandingan pun dilanjutkan, akan tetapi hasilnya sama kuat 1-1.

Memasuki permainan babak kedua, PSS Sleman tampil agresif membuat tim tamu keteteran.  berjalan 12 menit kemudian, PSS menambah pundi gol menjadi 2-1 berkat aksi Yevhen Bokhashvili.

Stadion Maguwoharjo kembali bergemuruh pada menit ke-82. Adalah Rangga Muslim Perkasa pencetak gol pamungkas merubah kemenangan bagi Elang Jawa 3-1.

Hasil ini membuat Arema FC bertengger diposisi dasar klasemen sementara alias 0 poin. Sebaliknya kemenangan ini membuat PSS Sleman memuncaki klasemen sementara dengan raihan 3 poin.

MediaMaya-Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha Destria, mengaku prihatin sekaligus menyesalkan insiden kericuhan suporter yang terjadi pada laga pembuka Shopee Liga 1 2019 antara PSS Sleman melawan Arema FC di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu (15/5/2019) malam.

Tim Elang Jawa sebagai tuan rumah memang berhasil mengamankan poin penuh lewat kemenangan 3-1 atas tim Singo Edan. Namun kemenangan tersebut harus dibayar dengan bentrokan antar suporter yang menimbulkan sejumlah korban.

Ratu Tisha berjanji PSSI bakal mengusut tuntas peristiwa yang kembali mencoreng persepakbolaan nasional tersebut.

"Pasti sangat menyesalkan tapi kami menunggu laporan dari panitia pelaksana (panpel) pertandingan. Harus diusut secara tuntas bagaimana kejadian yang sebenarnya. Nanti biar panpel melaporkan ke operator kompetisi yakni PT LIB, yang kemudian melaporkan ke PSSI," terangnya setelah pertandingan.

Ratu Tisha menegaskan kompetisi Shopee Liga 1 2019 tetap berjalan sebagaimana mestinya, meski diwarnai kejadian yang tak diinginkan pada laga awal. Evaluasi perlu terutama panpel tuan rumah, dalam hal ini PSS Sleman. Pada 25 Mei, PSS akan kembali menjadi tuan rumah di pekan kedua menjamu Semen Padang.

"Kami optimistis kompetisi Liga 1 2019 terus berjalan. Untuk kasus ini panpel harus bertanggung jawab penuh jadi ditunggu saja laporannya," tandas Ratu Tisha.


MediaMaya-Panti Pijat Suryana (Surya) Kelabui Pemkot Makassar, AMP-HUMA Sulawesi Selatan Aksi Unjukrasa Mendesak Cabut Izin Usaha

Puluhan Mahasiswa unjuk rasa di Jl. Ahmad Yani di Kantor Balaikota Makassar Kecamatan Wajo, dari Aliansi Mahasiswa Peduli Hukum dan Hak Azasi Manusia (AMP-HUMA) Sulsel yang dipimpin oleh Try Kenyo (Jendral aksi ), dalam rangka terkait ”Pemkot Kecolongan, Dikelabui oleh Panti Pijat”

Dari pantauan awak media, Massa aksi tampak melakukan orasi secara bergantian dengan Megaphone, Membagikan selebaran kepada pengguna Jalan, Mengibarkan bendera merah putih, serta Membentangkan Spanduk sebagai bentuk Kritikan kepada pihak PJ Walikota Makassar.

Spanduk bertuliskan :
– Copot Kepala Dinas Pariwisata dan Tata Ruang.
– Cabut Izin THM saat buka di bulan Ramadhan.
– Bulan Suci Dikotori Panti Pijat.

Try Kenyo selaku Jendral lapangan menuntut dan menegaskan, Mendesak Pemkot Makassar untuk segera mencopot Kepala Dinas Pariwisata yang telah salah memberi izin usaha panti pijat Surya.

Mendesak wali kota makassar untuk mencabut izin usaha panti pijat surya II. serta pemerintah kota makassar harus terjun langsung untuk menertibkan THM yang berbuat
nakal melanggar aturan yang ada. Tegasnya dalam orasi.

Sekira pukul 14.40 Wita, Massa aksi diterima aspirasinya oleh : Bapak Iskandar Leo (Iskandar Leo Sekertaris Kesbagpol), yang tanggaanya, “Kami akan segera melakukan tindakan dan akan segera melayangkan surat apa yang menjadi tuntutan adik-adik sekalian. Jelasnya dihadapan perwakilan massa aksi.
MediaMaya-Masyarakat yang tergabung dalam aliansi masyarakat desa karondang menggugat mendatangi polsek Bone-bone Kabupaten Luwu Utara meminta keadilan terhadap aparat penegak hukum.

Bebarapa hari yang lalu masyarakat digegerkan kejadian penembakan sehingga menelan korban jiwa yang dilakukan oleh oknum polisi kepada Alm. Rawal. Peluru yang bersarang di tubuh korban dianggap sebagai kejahatan ganas kepada rakyat, bukan lagi sebagi pengayom.


Oknum polisi yang telah menembak mati korban telah mencederai konstitusi dan tidak menjunjung tinggi HAM yang sangat diapresiasi di negara ini.polisi tidak berhak menghakimi benar atau salah melainkan itu adalah kewenangan pengadilan ketika sudah ada pelimpahan kasus. Kamis (16/5/2019).


Rawal adalah tahanan polres yang dikabarkan kabur, namun pihak keluarga mempertanyakan kinerja kepolisian yang penjagaannya dianggap ketat dan menduga  jika Rawal tidak kabur dengan sendirinya melainkan ada pihak yang menskenariokan kaburnya korban sehingga berujung kepada eksekusi tembak mati

Friday, 10 May 2019


MediaMaya-Aliansi Mahasiswa Peduli Hukum dan Hak Azasi Manusia,  tetap bersi tegas menuntut Mapolda untuk segera menindak lanjuti terkait manipulasi biaya Surat Tanda Coba Kendaraan (STCK) yang sangat jauh dari ketentuan PP nomor 60 tahun 2016 tentang jenis dan tarif atas jenis penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sesuai penetapan Presiden Joko Widodo  tanggal 2 Desember 2016 dahulu.

Ketua AMP-HUMA Hery mengatakan, Ini bukan persoalan biasa akan tetapi sudah sangat memperihatinkan, dimana aparat negara sebagai pengayom, pelindung dan menjaga ketertiban masyarakat dan terlebih khususnya pihak Dirlantas Polda Sulsel yang kami anggap tidak mampu untuk menertibkan anggotanya yang melakukan tindakan yang melanggar hukum. Dengan beredarnya STNK kosong, Pembengkakan biaya STCK yang pada ketentuanya hanya 25 ribu sampai 50 ribu, namun yang terjadi dialami oleh masyarakat sulsel mendapatkan biaya 270 ribu dan bahkan sampai 350 ribu rupiah. Apa memang biaya yang ditentukan sangat beragam sehingga sampai detik ini pihak polda sulsel atau dirlantas polda tidak pernah angkat bicara soal itu.

Lanjut ketua AMP-HUMA, bahkan sudah dua kali kami melakukan di depan kantor dirlantas polda sulsel dan satu kali di depan kantor mapolda sulsel belum ada satu pun yang berani buka bicara terkait apa yang suarakan, sementara apa yang kami sempaikan ini adalah hasil pengakuan masyarakat dan investigasi langsung, segala bukti sudah kami pegang.

Dan kami akan lanjutkan untuk menyuarakan kejanggalan ini, hari Rabu (15/5)  kami kembali melaporkan di kantor Mabes Polda Sulsel.

Wednesday, 27 February 2019


(Euforia Timnas U-22 Usai mengandaskan Thailand di Final AFF U-2019).

Media Maya-Ditengah aroma tak sedap melanda tubuh PSSI sebagai induk sepakbola tanah air. Timnas U-16 dan U-22 mampu mengharumkan sepakbola tanah air dengan menjuarai Piala AFF U-22 tahun 2019 di Olympic Stadium, Phnom Penh, Kamboja, Selasa (26/2/2019).

Datanglah berita bahagia dari tanah Kamboja, dimana Timnas Indonesia U-22 di partai final berhasil mengandaskan perlawanan rival abadi Thailand dengan skor 2-1 sekaligus membawa garuda muda ini menjuarai Piala AFF U-22 2019 di Stadion Phnom Penh, Kamboja, Selasa (26/2/2019).

Dua gol timnas U-22 Indonesia tercipta melalui gol Sani Rizki lewat sepakan jarak jauh yang  membentur badan Marco Ballini (59') dan tandukan Osvaldo Haay (63') dua gol ini sudah cukup memutus dominasi ketangguhan pasukan Gajah Putih yang berposisi sebagai juara bertahan.

Setidaknya prestasi Timnas Garuda U-22 janganlah dinodai perseteruan para pendukung Jokowi dan Prabowo. Dua tokoh penting ini memang saling bersaing mendulang suara.

Sekiranya sudahi membuat kegaduhan sehingga meramaikan berbagai media sosial. Meski beda pilihan, diharapkan tetap bersatu dan damai. Keduanya juga memiliki kelebihan dan kekurangan, tidak ada manusia suci di dunia ini, selama wujudnya manusia pasti pernah berbuat khilaf.

Perseteruan pendukung Jokowi dan Prabowo sejati hanya ada di bilik suara yang dikenal lumbung suara tersembunyi.

Tak kalah seteruan terjadi antara Timnas Garuda U-22 dan Thailand U-22, keduanya sama-sama ngotot begitu peluit babak pertama berbunyi, Indonesia langsung melakukan tekanan ke pertahanan Thailand, namun serdadu Gajah Putih tak mengalah begitu saja. Hingga berakhirnya babak pertama kedua berakhir sama kuat tanpa gol.

Memasuki paruh kedua, petaka menimpa gawang untuk Indonesia pada menit ke-57, tendangan bebas dari timnas Thailand U-22 mampu membobol jaring Awang Seto oleh Saringkan Promsupa menjadi gol. Kedudukan sementara 1-0 buat Thailand.

Namun tidak berselang lama bagi Indonesia untuk membalas, tendangan keras seorang polisi Sani Rizki berhasil melakukan tendangan keras yang membentur badan pemain belakang Marco Ballini dan bola berbelok arah sehingga berbuah gol bagi Garuda Muda pada menit ke-59. Kedudukan pun kembali imbang 1-1.

Gol penyeimbang ini mampu membangkitkan daya gedor anak asuh Indra Sjafri dan Osvaldo Haay sukses mengubur impian Thailand untuk memaksakan babak perpanjangan waktu, bahkan adu tendangan pinalti. Keunggulan 1-2 Indonesia ditorehkan Osvaldo Haay melalui sundulan pada menit ke-63.

Ini menjadi gelar pertama Timnas Indonesia di ajang Piala AFF U-22 sekaligus kado manis bagi bangsa Indonesia yang tidak lama lagi melakoni Pesta Demokrasi Pemilihan Capres dan Cawapres 2019.

Belajarlah dewasa dari prestasi Timnas U16 dan U22 memenangi laga secara sehat dan bermartabat.

Pilihan boleh berbeda, namun jangan sampai merusak persatuan Indonesia.

Jangan seperti "Roman Picisan" saling mencaci maki, toh andai salah satu Capres dan Cawapres ini menang, apakah ada jaminan orang tua, kakak adik, saudara kalian diangkat jadi Menteri.

Pepatah bijak mengatakan "menang jadi arang, kalah jadi abu" sama-sama merugi

Tunjukkan saja fanatisme itu di bilik suara, tak usah di gembar-gemborkan. Bravo, Indonesia, pertahankan prestasimu.

Tuesday, 5 February 2019


Daeng Supu', Lelaki yang Memancing Plastik di Tepian Kanal


Media Maya– Bila dilihat sepintas dari kejauhan, lelaki itu nampak seperti sedang memancing ikan di kanal. Tetapi, ia tidak sedang memancing ikan, ia menangkap sampah plastik yang terbawa arus.

Namanya Daeng Supu’ (65), bermukim di tepi kanal PDAM Makassar Jalan Abdullah Daeng Sirua. Kurang lebih tiga tahun terakhir, Daeng Supu’ menggeluti kebiasaan tak biasa itu. Duduk berjam-jam, sedari awal pagi hingga senja memainkan kayu yang di ujungnya ada jaring perangkap.

Setiap gelas plastik bekas minuman kemasan ia jumput di jaringnya. Ia piawai mengarahkan jaringnya sepanjang semeter setengah di arus kanal yang memang lambat. Tak ada yang lolos. Sebab, mata Daeng Supu’ sangat cekatan, ia mengintai dari kejauhan benda-benda yang bergerak. Ia selalu siaga beraksi menangkap.

Gelas plastik ia kumpulkan dalam karung kecil. Ini membutuhkan kesabaran tingkat dewa. Sebab ada kalanya sampah plastik yang harusnya ia raih bercampur baur dengan sampah lainnya. Kadang perlu waktu cukup lama, baru ada sampah yang diinginkan datang.

Gerak tangannya sudah mulai lambat seiring usianya yang semakin menua. Daeng Supu’ menikmati drama hidupnya di tepi kanal. “Daripada tidak ada dikerja. Lebih baik menunggu sampah plastik di kanal,” kata Daeng Supu’ tegas.

Dalam sebulan, Daeng Supu’ hanya bisa mengumpulkan satu karung sedang limbah plastik. Ia menjualnya pada pengumpul dengan seratus ribu rupiah. Kadang lebih dari itu, kadang pula kurang. Bila air di kanal pasang karena hujan deras, semakin banyak pula yang didapatnya.

Daeng Supu’ tidak pernah bosan menjalankan profesinya itu. Semenjak pensiun dari sebuah perusahaan swasta, ia menikmati hidupnya di tepi kanal. Rumahnya boleh dibilang tidak layak huni.  Tetapi, di sanalah ia menyemai bahagia. Dengan dua langkah saja, ia pun berjumpa kanal. Dan drama hidupnya terus berulang, entah sampai kapan?

Kondisi rumah Daeng Supu’ tak layak huni.
“Ia bisa sakit kalau tidak bekerja,” kata seorang tetangganya. Aksi Daeng Supu’ memang selalu jadi pusat perhatian tetangganya. Tetapi, sebagian pengguna jalan mungkin mengira Daeng Supu’ sedang memancing.

Penghasilannya setiap bulan ia gunakan untuk makan. Sebagian dibagi pada keluarganya. Aksi langka Daeng Supu’ menunjukkan betapa negeri kita memang dikepung sampah plastik.

Daeng Supu’ melihat peluang ekonomi pada plastik dan kanal. Peluang hidup yang tipis tak kompetitif.

Modalnya hanya kesabaran dan konsentrasi, sebab bila salah bergerak, Daeng Supu’ tentu bisa terjungkal ke dalam kanal. Itu artinya, ia juga berbakti buat negeri, mempertaruhkan jiwa raganya agar sampah plastik tak bergelimpangan. Walau ia mungkin tak sepenuhnya paham, betapa berbahayanya sampah plastik.

Apa pun itu, Daeng Supu’ telah memancing kita semua yang kadang lupa membuang sampah sembarangan. (ak)

Sumber berita: Klikhijau.com

Wednesday, 2 January 2019



Media Maya-Maraknya berita pengaturan skor baik portal online dan medsos menyebabkan Komisi Disiplin PSSI memanggil akun tersebut untuk dilakukan Investigasi.

Inisiatif ini diambil untuk mengungkap dalang “kakap” pengaturan skor yang terlanjur menguap ke publik. Hal ini bermula dari nyali Najwa Shihab menggelar acara Mata Najwa yang bertajuk PSSI Bisa Apa? rupanya cukup berdampak terhadap sakralitas Sepakbola Tanah Air tercinta ini.

Anehnya, PSSI bukannya mengambil tindakan terhadap pelaku pengaturan skor, kok malah memanggil para pemilik akun Medsos yang menyampaikan aspirasi mengenai pengaturan skor yang tengah menggelayuti sepakbola Indonesia.

Rasanya tidak nyambung, yang melakukan pengturan skor siapa? Yang dipanggil para pemilik akun Medsos. Kira-kira nyambungnya dimana ya?
Bisa jadi aspirasi pemilik beberapa akun medsos ini gencar menyuarakan kebusukan pengaturan skor yang selama ini tersimpan rapi, guna membungkam aspirasi tadilah Komdis PSSI memanggil beberapa pemilik akun Medsos yang begitun kencang menyuarakan isu tersebut, dan PSSI mencoba menggalinya. Ibarat kata “Tidak makan nangka malah kena getahnya.”

Akun medsos yang dimaksud terdapat di Twitter dan Instagram, umumnya mereka menyebar ulang berita yang digarap oleh media dengan sedemikian rupa. Komite Disiplin (Komdis) PSSI bergerak langsung dalam hal ini.

Para pemilik akun tersebut akan dipanggil secara bertahap, mulai hari (28/12) ini. PSSI melalui laman resminya menegaskan bahwa mereka siap ikut memberantas praktik pengaturan skor dan keberadaan mafia bola.

“Kehadiran pemilik akun tersebut diharapkan PSSI dapat membantu untuk menginformasikan berbagai info terkait match fixing atau pengaturan skor pertandingan. Mereka diharapkan menyertakan bukti-bukti yang akurat dan jelas.”

“Selain itu, PSSI juga tengah menyiapkan tim Ad Hoc sinergi integritas. Komite ini dibentuk untuk tugas khusus dan dalam periode yang khusus. Awal Januari 2019, PSSI juga akan merencanakan pertemuan dengan Kepolisian RI dengan mengundang FIFA untuk membicarakan langkah strategis.”

Daftar akun medsos yang pemiliknya dipanggi Komdis PSSI: 
@footballnesia(twitter),
@Factasia Football(Youtube)
@siorangdalam(IG)
@garudarevolution(IG),
@kita.sepakbola(IG)
@kepoball(IG)
@beritatimnas.id (IG)
@caption_bola (IG)
@fans_bola_nasional (IG)
@lingkar.garuda(IG)
@mafiawasit(twitter)
@m.rusdai(IG)
@Marai Tuman (youtube)

@MixedZoneClube(twitter)
@rotitv_ (IG)
@timnas.indonesia(IG)
@seputar_bola(IG)
@seputargaruda(IG)
@uberjakmania(twitter)
@Genyo TV (Youtube)
@darmanfauziii05(Twitter)
@garuda_media (IG)
@itsdhay (IG)
@pakarbolaindonesia
@pengamatsepakbola.