Just another free Blogger theme

Monday, 31 December 2018


Media Maya-Dibanding dengan kontestan lain Liga 1 musim depan, PSM Makassar sudah lebih dulu melakukan evaluasi tim.
Salah satu langkah evaluasi ini dilakukan dengan memutus kontrak serta mempertahankan beberapa pemain.
Hal ini dilakukan manajemen PSM demi mendapatkan kerangka tim lebih cepat untuk menghadapi kompetisi musim depan.
Liga 1 Indonesia memang direncanakan baru akan digelar seusai Pemilihan Presiden (Pilpres), April 2019 mendatang. Namun, PSM harus terlebih dulu berlaga di AFC Cup 2019 yang mulai digelar Februari 2019.
“Kami memang ingin segera membentuk tim, karena kami akan berlaga di AFC Cup yang itu kemungkinan sudah akan dimulai pada Februari 2019,” ujar CEO PSM, Munafri Arifuddin, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (25/12/2018).

Sebagai runner up kompetisi Liga 1 musim ini, PSM memang berhak mewakili Indonesia dalam AFC Cup 2019. PSM pun ingin meraih hasil terbaik di turnamen antarklub se-Asia itu.

“PSM kan pernah ikut dalam ajang tersebut beberapa tahun lalu dan kami ingin tim yang bertanding nanti bisa melewati capaian sebelumnya.
Untuk itu, kami akan lakukan persiapan sedini mungkin,” ucap dia.

Guna menunjang prestasi yang diharapkan, manajemen PSM pun sudah melepas 12 pemain, di antaranya Ardan Aras, Syaiful, Wasyiat Hasbullah, Arsyad Yusgiantoro, Herri Susanto, M. Abdullah Safei, dan Ahmad Hari.

Sementara itu, ada 16 pemain yang sudah dipertahankan yakni, Rizky Pellu, Asnawi Mangkualam, Zulkifli Syukur, Ferdinand Sinaga, Saldy, Hilman, Rasyid Bakri, M Arfan, Hasim Kipuw, Reva Adi Utama, Abdul Rahman, Hendra Wijaya, M Rahmat, Guy Junior, serta dua legiun asing Marc Klok dan Wiljan Pluim.
Langkah cepat diambil manajemen PSM Makassar yang menjadi runner up Liga 1 musim ini, yakni dengan melakukan evaluasi tim.
Seusai tidak memperpanjang kontrak beberapa pemain, manajemen PSM mengonfirmasi mempertahankan beberapa pemain untuk mengarungi kompetisi Liga 1 musim depan.

Beberapa penggawa yang dipertahankan di antaranya adalag Marc Klok dan Wiljan Pluim, untuk slot pemain asing.

Sementara itu, pemain lokal yang dipertahankan adalah Rizky Pellu, Asnawi Mangkualam, Zulkifli Syukur, Ferdinand Sinaga, Saldy, Hilman, Rasyid Bakri, M Arfan, Hasim Kipuw, Reva Adi Utama, Abdul Rahman, Hendra Wijaya, M Rahmat, serta pemain naturalisasi Guy Junior.

Adapun Rivky Mokodompit dan Zulham Zamrun dikabarkan masih dalam tahap negoisasi. Namun, manajemen ingin tetap mempertahankan kedua pemain ini untuk musim depan.

“Semua itu sudah melalui hasil penilaian dan evaluasi dari tim pelatih, dengan kami semua berkeinginan menjadikan PSM bisa lebih baik dan lebih kuat di musim depan,” ujar CEO PSM Munafri Arifuddin, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (25/12/2018).
Pada kesempatan sebelumnya, PSM juga sudah mengonfirmasi tidak memperpanjang kontrak Ardan Aras, Syaiful, Wasyiat Hasbullah, Arsyad Yusgiantoro, Herri Susanto, M. Abdullah Safei, dan Ahmad Hari. Pemutusan kontrak juga berlaku untuk Alessandro Ferreira, yang sempat mengisi satu slot penggawa asing tim di musim ini.
Manajemen PSM mengatakan hasil evaluasi bakal disampaikan kepada semua pemain, paling lambat akhir bulan ini. Selanjutnya, manajemen berencana mengenalkan para pemain baru pada 15 Januari 2019 dalam sesi jumpa pers.
“Saya mengajak mereka bergabung dengan PSM secara baik-baik, dan saya juga akan melepas mereka secara baik-baik. Semoga mereka bisa meraih sukses dan memiliki masa depan yang lebih baik di klub barunya nanti,” ucap dia, seperti dilansir di laman resmi klub.
Sumber Berita:

Artikel ini tayang di bola.kompas.com berjudul Demi AFC Cup, PSM Makassar Lakukan Evaluasi Tim Lebih Awal.



Saturday, 22 December 2018


Media Maya-Spekulasi soal keterlibatan timnas Indonesia dalam skandal pengaturan skor semakin bergulir.

Pada sesi talk show di salah satu stasiun televisi swasta, Mata Najwa, mantan manajer timnas, Andi Darussalam, angkat bicara soal kegagalan skuat Garuda pada ajang Piala AFF 2010.

Kala itu, timnas Indonesia gagal merengkuh gelar juara Piala AFF 2010 setelah tumbang dari Malaysia pada partai puncak.

Pada leg perdana, timnas Indonesia dipaksa bertekuk lutut setelah dihajar tiga gol tanpa balas di Stadion Bukit Jalil, Malaysia, 26 Desember 2010.

Pada acara tersebut, Andi Darussalam, menyebut salah satu kesalahan pemain belakang tim Garuda, Maman Abdurrahman, yang mengakibatkan terciptanya gol pertama Malaysia.

“Saya tahu, sampai detik ini saya bisa ceritakan enggak pernah saya bisa lupa. Pada menit awal pertama, harusnya Maman Abdurrahman biarkan itu bola, bola itu akan keluar,” ujar Andi.

“Tapi dia biarkan itu, beri kesempatan ke pemain lawan untuk memberikan umpan, di situlah gol pertama,” katanya.

Kemudian, pria yang lebih akrab dengan sapaan ADS ini merasa bahwa pertandingan ini telah ‘dimainkan’. Namun demikian, ia enggan membeberkan lebih lanjut terkait hal tersebut.

Pasalnya, ADS tak ingin menuduh pemain-pemain karena ia tak memiliki bukti kuat apabila pertandingan ini memang telah dinodai dengan skandal suap.

“Saya yakin pertandingan 3-0 itu saya dimainkan. Tetapi saya tidak punya bukti untuk menuduh orang seperti itu, namun dari cara bermain kita bisa lihat,” katanya.

“Kalau analisa saya pribadi ketika itu kita kalah, saya terlena di dalam mencoba menjaga hotel pada waktu itu. Karena kami menang 5-0 di fase grup dan saya merasa yakin hotel itu steril, tetapi kalau saya dipanggil wakapolri saya akan hadir,” ujar Andi.

Pernyataan ADS ini pun akhirnya menciptakan opini di kalangan publik bahwa sejumlah pemain terlibat dalam skandal suap.

Sejumlah nama-nama pemain yang memperkuat skuat Garuda pada Piala AFF 2010 pun langsung dihujani caci-maki dan hujatan.

Setidaknya, ada tiga nama pemain yang dituduh oleh publik terlibat dalam skandal suap ini, yakni Maman Abdurrahman, Hamka Hamzah dan Markus Horison.

Akhirnya, ketiga pemain ini, ditemani oleh General Managger Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI), Ponaryo Astaman, memberikan klarifikasi di sesi talk show Catatan Najwa, Jumat (21/12/2018).

Dalam sesi yang dimoderatori oleh Najwa Shihab ini, ketiga pemain menampik segala isu skandal suap yang dialamatkan kepada mereka.

Pemain Timnas Indonesia di Piala AFF 2010 siap membantu Satgas Kasus Pengaturan Skor, di antaranya Maman Abdurrahman, Hamka Hamzah dan Markus Horison siap diinvestigasi soal keterlibatan dalam kasus skandal suap Piala AFF 2010.

Bahkan, ketiganya mengaku siap apabila dimintai keterangan Satgas Anti Mafia Bola yang dibentuk langsung oleh Kapolri Tito Karnavian.

Tim satuan yang berada di bawah Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri ini memang dibentuk untuk mengungkap skandal pengaturan skor yang belakangan menjadi hantu di benak publik.
“Apabila perlu, seluruh skuat timnas Indonesia pada Piala AFF 2010 dipanggil Satgas,” ujar Markus Horison.

Sumber berita:
Artikel ini telah tayang di superball.bolasport.com berjudul Pemain Timnas Indonesia di Piala AFF 2010 Siap Bantu Satgas Kasus Pengaturan Skor.


Media Maya-PerselaLamongan sukses melanjutkan hegemoni tim-tim Liga 1 di Piala Indonesia.

Salah satunya Persela Lamongan. Tim yang berjuluk Laskar Joko Tingkir ini mengandaskan tim Liga 3, yang sukses mencetak kemenangan dengan skor mencolok.
Penegasan itu terhampar jelas kala  menjamu Persekab Kabupaten Badung, di laga babak 64 besar.
Menghadapi tim asal Bali itu, Persela terlalu dominan dengan mengemas kemenangan setengah lusin gol pada Jumat, 21 Desember 2018.
“Kemenangan ini adalah bukti kami tampil dengan sikap profesional.
Kami tidak memandang tim lawan dari mana asal kompetisinya,” Danur Dara menerangkan pada konferensi pasca laga di Stadion Gelora Surajaya Lamongan.
Persela memang tak memandang remeh Persekaba yang kekuatannya dua level di bawah mereka. Buktinya, Persela langsung menurunkan sejumlah penggawa yang turun di kompetisi Liga 1 secara reguler.
“Sejak awal kami tekankan, bahwa pemain harus tampil serius, penuh improvisasi dan menghibur suporter. Dan jangan memberi kesempatan lawan mencari celah kelemahan,” sambung Asisten Pelatih dari Aji Santoso tersebut.
Asisten Persela Lamongan, Danur Dara, dalam jumpa pers usai laga Piala Indonesia melawan Persekaba Kabupaten Badung, Jumat (21/12/18).
Persela Lamongan sukses melanjutkan hegemoni tim-tim Liga 1 di Piala Indonesia. Tepatnya setiap kali bertemu tim Liga 3, tim berjulukan Laskar Joko Tingkir menjadi tim kesekian yang sukses mencetak kemenangan dengan skor mencolok.
Penegasan itu terhampar jelas kala dijamu Persekaba Kabupaten Badung, di laga babak 64 besar.
“Kemenangan ini adalah bukti kami tampil dengan sikap profesional.
Persela memang tak memandang remeh Persekaba yang kekuatannya dua level di bawah mereka. Buktinya, Persela langsung menurunkan sejumlah penggawa yang turun di kompetisi Liga 1 secara reguler.
“Sejak awal kami tekankan, bahwa pemain harus tampil serius, penuh improvisasi dan menghibur suporter. Dan jangan memberi kesempatan lawan mencari celah kelemahan,” sambung Asisten Pelatih dari Aji Santoso tersebut.
Dominasi tim kebanggan publik sepak bola di Kota Soto itu terpampang sejak menit awal. Agung Pribadi membuka pesta setengah lusin gol melalui lesakannya di menit kelima, disusul Dendy Sulistyawan dua menit berikutnya.
Syahroni menambah memperlebar skor melalui golnya di menit 21 disusul sepakan penalti Saddil Ramdani di menit 37. Dendy kemudian melanjutkan keran golnya di menit 63 sebelum ditutup oleh Muhamad Zaenuri di menit 72.
“Perandingan tadi juga bagian dari penyusunan rapor pemain untuk evaluasi. Maka dari itu, kami tampil serius untuk Piala Indonesia,” pungkas Danur.
Kemenangan ini menjadi yang kedua kalinya bagi Persela, setelah menyingkirkan Persik Kediri 2-1 pada babak 128 besar, Mei silam. Persela tinggal menunggu drawing untuk mendapatkan lawan tanding pada babak 32 besar.
Tidak ada raut kecewa atau gestur lunglai di tengah lapangan dari penggawa Persekaba Kabupaten Badung kala mendapati kekalahan telak hingga setengah lusin gol dari Persela di ajang Piala Indonesia, Jumat (21/12/18). Para pemain Persekaba justru menunjukkan sikap berkelas dengan ikut euforia bersama suporter Persela Lamongan.
Ya, kekalahan telak 0-6 di depan Persela sama sekali tak membuat mereka menangis atau sedih. Padahal, kekalahan itu sekaligus menghentikan kiprah mereka di Piala Indonesia.
“Kami pada sikap awal sebelum pertandingan, yang memang tidak mematok target muluk-muluk menghadapi tim Liga 1 seperti Persela,” ujar I Nyoman Sukadana.
Bagi tim berjulukan Naga Besukih itu, kekalahan dengan setengah lusin gol cukup wajar terjadi dengan kondisi kedua tim. Bagaimana Nyoman mesti mengebut persiapan anak asuhnya yang sebenarnya sudah dibubarkan pasca merampungkan kompetisi Liga 3 sejak November lalu.
“Kami hanya satu Minggu persiapan menuju ke Lamongan. Sehingga terlihat sekali perbedaan kualitas dari segi fisik pemain maupun kualitas tim,” sambung Pelatih Persekaba tersebut.
Persekaba memang sudah tahu dengan potensi kekalahan yang akan dialami. Namun, tim asal Pulau Dewata itu mengambil banyak sisi positif dari pertemuan kontra Persela meski juga tampil tanpa didampingi Aji Santoso sebagai head coach, berikut tiga pilar asingnya yang sudah familiar di pentas Liga 1.
“Kami sangat termotivasi untuk tampil di hadapan tim Liga 1. Kami mengambil banyak pengalaman dari Persela untuk lebih baik ke depannya,” Kapten tim Persekaba, I Gede Yudi Antara menambahkan.
Antusiasme merasakan atmosfer laga di Liga 1 itu pun dilampiaskan penggawa Persekaba dengan cara yang berkelas. Mendapatkan respek tinggi dari suporter setia Persela, Gede Yudi dan kolega membalas sambutan hangat itu membagi-bagikan Jersey mereka ke suporter Persela.
Tak hanya Jersey merah yang dikenakan, mereka juga bergegas mengambil Jersey berwarna putih dan melanjutkan aksi bagi-bagi Jersey kepada suporter Persela di sudut tribune lainnya.
Sumber Berita:
Artikel ini tayang di indosport.comberjudul Dibantai Persela di Piala Indonesia, Klub Liga 3 Ini Tunjukkan Sikap Berkelas

Monday, 3 December 2018


Media Maya-Sementara ini Persija Jakarta memuncaki klasemen Liga 1 menggeser posisi PSM Makassar setelah menundukkan tuan rumah Bali United dengan kedudukan 1-2 dalam laga pekan 33 GoJek Liga 1 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Minggu (2/12/2018).

Mengincar juara Liga 1 merupakan motivasi tersendiri bagi Macan Kemayoran buat memainkan strategi-strategi cepat guna membuka kran gol lebih awal.

Sejak awal pertandingan pelatih Persija Jakarta, Stefano Cugurra Teco dipartai ini, kembali menurunkan pemain-pemain terbaiknya dengan tetap menurunkan penyerang haus gol Marko Simic.

Sementara dari pihak Bali United, pelatih Eko Purdjianto yang berposisi sebagai pengganti Widodo Cahyono Putro mempercayakan pos penjaga gawang pada Diky Indrayana. Pasca membela timnas Garuda Stefano Lilipaly kembali memperkuat Bali United sekaligus menjadi penyuplai bola untuk trisula Irfan Bachdim, Yabes Roni, dan Ilija Spasojevic.

Persija yang membawa ambisi untuk meneruskan kans juaranya tampil menyerang sejak awal. Pertandingan baru berlangsung tak lebih dari tujuh menit saat Macan Kemayoran memimpin lewat gol Sandi Sute.

Memaksimalkan sebuah bola liar hasil kemelut di pertahanan lawan, dari depan kotak penalti Sandi membidikkan sepakan keras yang mengecoh kiper Bali United, Diky Indrayana. Gol Sandi jadi satu-satunya yang tercipta di babak pertama, sehingga paruh waktu pun ditutup dengan skor 0-1.

Diparuh babak kedua Bali United gantian melakukan serangan balasan guna membalas ketertinggalan.

Namun, harapan Serdadu Tridatu pupus pasca Persija menggandakan keunggulannya, kali ini lewat hadiah tendangan pinalti Marko Simic.

Tendangan pinalti Marco Simic itu sempat  diblok kiper Bali United, Diky, namun bola rebound dapat dimaksimalkan pemain berdarah Kroasia itu dengan tendangan kaki kanan yang merubah papan skor 0-2.

Bali United mendapatkan gol hiburan yang dihasilkan Stefano Lilipaly. Memaksimalkan sodoran bola Ilija Spasojevic, Lilipaly menyambarnya dengan sepakan ke sudut kiri bawah gawang Andritany Ardhiyasa. Gol tersebut mengunci kemenangan Macan Kemayoran di markas Serdadu Tridatu 1-2.

Capaian positif ini membuat Persija Jakarta kembali membuka asa untuk menjuarai kompetisi Liga 1. Macan Kemayoran kini mengoleksi 59 poin, sekaligus menggeser PSM Makassar dari puncak klasemen dengan torehan 57 poin.

Peluang Juku Eja merebut kembali posisi pucak dari Macan Kemayoran belum habis, asalkan mampu mengandaskan perlawanan tuan rumah Bhayangkara FC. Rewako PSM.

Kekalahan di kandang membuat Bali United terpaku di posisi 10 klasemen. Mendekati akhir musim kompetisi, Serdadu Tridatu mengemas 45 poin. Sudah jatuh ketiban tangga kata yang pas buat menggambarkan kondisi Bali United.

Pasalnya, usai ditinggal pelatihnya Widodo Cahyono Putro, Bali United kembali didera derita, lantaran pertandingan tersebut beberapa kali dihentikan juru pengadil.

Hal ini dikarenakan pendukung Bali United kedapatan menyalakan flare, bom asap dan kembang api di dalam Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar Bali, namun demikian tak menghentikan lejitkan Persija merengkuh tangga juara.



Aksi tak terpuji ini tentu sangat tidak terpuji bagi perkembangan Bali United bertindak sebagai tuan rumah dan supporter itu sendiri. Akibatnya PSSI kembali memanen "sanksi."

Saturday, 1 December 2018


Media Maya-Anggota Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) yang juga Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (APKOMINDO), Ir. Soegiharto Santoso alias Hoky kembali didera kasus dugaan kriminalisasi di Polres Bantul. Kali ini, ia harus menghadapi persoalan yang muncul dari kasus yang dilaporkan oleh Faaz, oknum yang merupakan lawan Hoky dalam serentetan cerita perjuangannya sebagai seorang Ketua Umum Apkomindo yang sah, yang terus-menerus dipaksa untuk bertarung dalam permasalahan hukum, baik perdata maupun pidana, terkait kedudukannya sebagai Ketua Umum organisasi para pengusaha komputer itu.

Hoky diketahui, telah ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan surat panggilan Polres Bantul nomor: S.Pgl/288/X/2018/Reskrim, tertanggal 27 Oktober 2018 yang ditandatangani oleh Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Rudy Prabowo, SIK, MM dan pada tanggal 01 November 2018 diminta hadir menemui IPTU Muji Suharjo SH atau Brigadir Hartono di Kantor Satuan Reskrim Polres Bantul lantai II unit II.

Kasus ini bermula berdasarkan laporan Polisi dari Ir. Faaz dengan nomor: LP/109/V/2017/SPKT tertanggal 24 Mei 2017 dengan tuduhan Hoky melakukan penganiayaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 351 KUHP.

Penetapan tersangka yang menurut Hoky terkesan dipaksakan dan diduga kuat sengaja dimunculkan sebagai upaya pihak lawan menghancurkan reputasi dan nama baiknya, dan diduga ini merupakan rangkaian upaya kriminalisasi jilid 2 terhadap dirinya, sehingga ia menyatakan keberatan untuk hadir pada pada tanggal 01 November 2018.

Terkait dengan penetapan tersangka itu, Hoky akhirnya mengajukan permohonan praperadilan terhadap Kapolres Bantul ke PN Bantul dengan perkara Nomor: 3/Pid.Pra/2018/PN Btl.

Tujuannya agar hukum ditegakkan dan perlindungan hak asasi manusia dalam pemeriksaan penyidikan dan penuntutan dapat berjalan sesuai amanat konstitusi negara Indonesia.

Apalagi Hoky telah mengalami kriminalisasi jilid pertama dan sempat ditahan secara sewenang-wenang selama 43 hari di Rutan Bantul oleh oknum penegak hukum yang diduga turut terlibat pada proses kriminalisasi tersebut beberapa waktu lalu.

Alasan Hoky mengajukan permohonan praperadilan di PN Bantul adalah karena diduga kuat proses penyidikan terkesan dipaksakan. Hoky menuturkan, Laporan Polisi Nomor LP/109/V/2017/SPKT, tertanggal 24 Mei 2017 di Polres Bantul, yang dilakukan oleh pelapor bernama Faaz sesungguhnya masih bersifat prematur dan/atau sumir secara hukum untuk dilakukan penyidikan. "Karena fakta hukum membuktikan penyidik belum memperoleh bukti permulaan yang cukup," kata Hoky.

Hoky jelas keberatan dengan adanya penetapan tersangka ini, sebab menurutnya tidak ada fakta penganiayaan yang didalilkan oleh pelapor (Faaz - red) yang katanya terjadi di depan Lobby Utama PN Bantul pada tanggal 10 Mei 2017.

Laporan pengaduan kepada Polres Bantul baru dilakukan pada tanggal 24 Mei 2017, yang secara formil hukum, menurut Hoky, untuk sebuah laporan tindak pidana penganiayaan tentunya diperlukan adanya surat keterangan Visum et Repertum dari pihak kedokteran untuk mendukung laporan pengaduan dimaksud.

"Laporan Faaz diduga kuat dilatarbelakangi adanya indikasi permufakatan jahat yang ditunggangi pihak ketiga, yang menginginkan perampasan hak dan kemerdekaan saya melalui transaksi hukum dan penyalahgunaan kewenangan hukum dan lembaga peradilan, terkait dengan kedudukan saya selaku Ketua Umum APKOMINDO. Apalagi diketahui selain laporan di Polres Bantul tersebut, sebelumnya ada 4 LP lainnya yang seluruhnya hasil rekayasa hukum, antara lain; Laporan Polisi Nomor: LP 503/K/IV/2015/-RESTRO Jakpus, Laporan Polisi Nomor: LP/670/VI/2015/Bareskrim Polri, Laporan Polisi Nomor: TBL/128/II/2016/Bareskrim Polri dan Laporan Polisi Nomor: LP/392/IV/2016/ Bareskrim Polri," urai Hoky.

Sebagai anggota PPWI, Hoky, juga langsung mengadukan masalah yang dihadapinya kepada Ketua Umumnya, Wilson Lalengke S. Pd M. Sc, MA, Jumat (30/11/2018). Hoky melihat bahwa kasus ini adalah upaya kriminalisasi jilid kedua, setelah kasus kriminalisasi terhadap Ketua Umum Apkomindo itu dua tahun lalu yang akhirnya dimenangkannya. Ia kemudian meminta saran dan dukungan PPWI dalam menyikapi kasus tersebut.

Wilson merespon hal itu dengan memberikan dukungan penuh atas upaya anggotanya, Hoky dalam memperoleh perlakuan hukum yang adil. “Apa yang dilakukan Hoky telah tepat, sebab Praperadilan merupakan salah satu mekanisme kontrol terhadap kemungkinan tindakan sewenang-wenang penyidik atau oknum aparat dalam melakukan tindakan hukum," kata Wilson yang merupakan Alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 ini.

Polisi, lanjutnya, bisa saja salah dalam melakukan tindakan upaya paksa, penetapan tersangka, penangkapan, penggeledahan, penyitaan, penahanan, dan penuntutan yang dilakukan dengan melanggar peraturan perundang-undangan, yang pada dasarnya merupakan suatu tindakan perampasan hak asasi manusia.

Lebih jauh, Wilson juga mencurigai adanya dugaan persekongkolan jahat antara pelapor dan oknum polisi di Bantul dalam kasus ini. "Patut dipertanyakan itu oknum petugas Polres Bantul yang menerima laporan pengaduan dari pelapor Faaz, karena diduga tanpa melampirkan surat keterangan Visum et Repertum dari pihak kedokteran, namun anehnya laporan tetap diproses oleh petugas sebagai laporan perkara dugaan tindak pidana penganiayaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 351 KUHP. Patut dipertanyakan pula tentang kehadiran Faaz ke PN Bantul pada 10 Mei 2016 tersebut, ada keperluan apa sehingga dia bisa hadir dari Jakarta sampai jauh-jauh ke PN Bantul?" ujarnya dengan nada bertanya.

Oleh karena itu, Wilson yang juga menjabat sebagai Ketua Sekber Pers Indonesia itu mengajak seluruh anggota PPWI dan rekan wartawan lainnya untuk mencermati kasus Hoky ini. "Mohon kawan-kawan bantu memonitor, termasuk sidang praperadilan di PN Bantul pada tanggal 10 Desember 2018 mendatang," imbuh alumni Utrecht University, Belanda itu.

Sebagaimana sering disuarakan oleh Wilson, tokoh pers nasional yang telah melatih ribuan anggota TNI, Polri, PNS, dan masyarakat umum di bidang jurnalistik itu, ia selalu menghimbau agar setiap anggota Polri harus melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pengayom, pelindung, dan penolong semua warga masyarakat dengan sebaik-baiknya. "Anda itu telah dibayar hidupnya oleh rakyat, hingga kolor anak-bininya dibelikan oleh rakyat. Jadi, bekerjalah dengan benar, harus promoter, professional, moderen, dan transparan. Jangan bekerja berdasarkan pesanan pihak tertentu, jangan bekerja karena suap, sogokan, dan imbalan berbentuk apapun.

Kerusakan sistim penegakkan hukum kita dimulai dari pintu masuknya proses hukum, yakni di meja polisi. Hentikan menggunakan pasal-pasal UU untuk kepentingan diri sendiri," tegas Wilson mengakhiri. (SGS/Red

Friday, 23 November 2018

Media Maya-Memenangi laga kandang membuat Persija menempel sang pemuncak PSM Makassar.

Pertandingan Persija melawan Persela Lamongan dihelat di Stadion bersejarah Gelora Bung Karno Jakarta, Selasa (20/11/2018). Keduanya sebelumnya mengemas hasil berbeda, Persija nyaris menumbangkan calon juara Liga 1 PSM Makassar sebelum berujung imbang 2-2 di Stadion Andi Mattalatta Makassar.

Hasil sempurna justru didapat Persela Lamongan kala menjamu Arema di Stadion Surajaya Lamongan. Tak tanggung-tanggung Pendekar Joko Tingkir ini menyingikirkan Singo Edan dengan skor cukup mencolok, kemenagan 4-0 bagi tim besutan Aji Santoso yang notabene pernah membesut Arema FC.

Bertanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Persija Jakarta, tak terlihat kesulitan untuk menaklukan perlawanan Persela. Meski sempat dikejutkan oleh gol Persela Lamongan, namun sundulan Diego Assis tersebut dianulir lantaran telah terlebih dahulu berada dalam posisi offside.

Persija Jakarta akhirnya unggul, lewat sepakan keras Rezaldi Hehanusa usai memaksimalkan permainan satu dengan Novri Setiawan. Pada babak pertama sementara ini Persija Jakarta unggul 1-0 atas Persela Lamongan. Kendati demikian Persela tetap melakukan perlawanan tak kenal menyerah sebelum wasit membunyikan peluit tanda berakhirnya babak pertama.

Main babak kedua, Persija Jakarta yang telah unggul di babak pertama tadi langsung mendominasi jalanya pertandingan dan mengambil alih permainan. Di menit ke 52 Macan Kemayoran berhasil meriuhkan pendukung Persija berkat gol kedua. Berawal dari umpan Simic kepada Ramdani Lestaluhu yang tinggal berhadapan satu lawan satu dengan kiper, ia pun menempatkan bola ke pojok kiri gawang papan skor berubah 2-0.

Keasyikan meraih gol balasan, Persela Lamongan justru kebobolan lewat gol ketiga Persija yang dicetak oleh Marko Simic di menit ke-72. Mendapatkan umpan dari Michael Orah, Simic mengontrol bola dan dengan tenang melepaskan tendangan lob yang tak bisa dijangkau oleh kiper Persela, Dwi Kusnanto.

Persija akhirnya berhasil mempertehankan kemenangan 3-0 atas Persela Lamongan, dan membuat tim besutan pelatih Teco, sapaan Stefano Cugurra, kini berada di urutan kedua dengan perolehan 53 poin, menempel ketat PSM Makassar yang mengemas 54 di puncak klasemen Gojek Liga 1.
Media Maya-Dipenghujung pertaruhan harga diri sebuah Klub sepakbola tanah air, bertajuk Go-Jek Liga 1 bersama Bukalapak intensitas pertarungan kian menguras emosi dan perasaan. Hal ini  terjadi kala PSM Makassar menjamu seteru abadinya Persija Jakarta.

Macan Kemayoran nyaris membawa pulang tiga poin dari kandang PSM Makassar di pekan ke-31 kompetisi sepakbola Indonesia, Liga 1 2018, Jumat (16/11/18) lalu, di Stadion Andi Mattalatta, Makassar.

Macan Kemayoran sempat unggul dua gol di babak pertama lewat aksi Jaimerson Xavier sebelum digandakan lewat gol bunuh diri bek PSM Makassar, Abdul Rahman.

Akan tetapi keunggulan Persija Jakarta buyar di babak kedua. Gol penyeimbang PSM dihasilkan oleh Rizky Pellu dan Zulham Zamrun.

Laga PSM Makassar versus Persija ini memang syarat gengsi demi perebutan tahta tertinggi di negeri sendiri. Hasil sama kuat 2-2 memang sepadan, lantaran keduanya menempati posisi pertama dan kedua klasemen. Sebagai pemuncak klasemen, PSM mengoleksi 54 poin, sementara Persija menguntit dengan torehan 53 poin.

Kiper PSM yang dipinjamkan ke Persija Jakarta, Shahar Ginanjar pun menerima hasil tersebut dengan legawa. Menurutnya, "laga dua tim teratas Liga 1 2018 ini memang berlangsung dengan tensi tinggi, tak ayal mengundang emosi kedua kubu yang terlibat perlawanan di rumput hijau."

Rivalitas keduanya hanya berlangsung selama 90 menit saja di lapangan.
Setelah itu, pemain kedua tim tetap menjaga sportivitas antar pemain. Untuk menciptakan sepakbola yang berkualitas dibutuhkan pemain profesional dan berkualitas, sesuai gaji yang mereka dapatkan.

Gol bunuh diri, pemain belakang PSM Abdur Rahman sempat mencuatkan bahwa terjadi laga settingan memenangkan Persija ramai bergentayangan di Media Sosial.

Tudingan "settingan" tersebut harus di klarifikasi terlebih dahulu, tuduhan tanpa bukti sama saja membuka borok sendiri. Perlu bukti otentik, jangan hanya menebar isu bohong atau hoaks.

Kedua team hebat ini begitu luar biasa, laga emosional begitu ketatnya untuk meraih kemenangan harus menerima hasil sama kuat 2-2.

Sebelum dua gol PSM tercipta, terlebih dahulu terjadi gangguan dibelakang jaring gawang Persija Jakarta, khususnya mengusik ketenangan Shahar Ginanjar.

Gangguan kurang sportif tersebut datangnya dari maskot klub Juku Eja di belakang gawang, dengan melakukan ritual jala gawang, agar bola masuk ke gawang Persija.

Otomatis akibat aksi "provokatif" oleh oknum supporter dan maskot klub PSM sangat tidak terpuji dan sangat mengganggu konsentrasi Shahar Ginanjar, ketika tuan rumah melakukan penyerangan bertubi-tubi ke pertahanan Persija.

Meskipun mendapatkan gangguan, gawang Shahar Ginanjar belum juga mampu dibobol anak-anak Pasukan Ramang.

Upaya PSM melakukan tembakan keras salah satu penggawa PSM Makassar yang mengarah ke gawang Shahar masih berhasil diblok oleh Jaimerson Xavier.

Upaya "goyang jaring" maskot rupanya membuahkan hasil. Gol pertama yang ditunggu akhirnya menaungi kubu PSM Makassar, Rizky Pellu memanfaatkan skema sepak pojok yang gagal diantisipasi oleh lini belakang Persija.Skor berubah menjadi 1-2.

Goyangan jaring maskot Ayam Jantan PSM Makassar menghadirkan penyama kedudukan melalui kaki Zulham Zamrun di menit ke 76 skor menjadi 2-2 ini ternyata menyimpan kejadian yang tidak mengenakkan, khususnya untuk tim tamu dari tuan rumah, hal ini menjadikan keduanya harus rela berbagi 1 poin sekaligus kejar mengejar tenar di penghujung kompetisi Liga 1.

Aksi maskot mengganggu teritorial dibelakang  jala gawang tim tamu memang tidak ada regulasi tertulis, setidak perbuatan ini tidak untuk ditiru, bukannya mendatangkan empati justru mengundang siri' (malu) hingga sanksi.

Hasil ini, membuat pendukung fanatik PSM yang memadati bangku Stadion Andi Mattalatta sedikit kecewa.
Layak dinantikan bersama siapa yang bakal keluar sebagai juara Gojek Liga 1 tahun 2018?.

Wednesday, 21 November 2018

Ketua DPR RI, Bambang Soesetyo intens merespon atas Isu-isu aktual, ini dibuktikan beliau menuangkan tulisan, hingga Kamis (22/11/18)

1. Terkait temuan Survei Penilaian Integritas 2017 yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan bahwa masih adanya kasus suap atau gratifikasi, khususnya terkait dengan mutasi ataupun promosi jabatan seseorang dalam institusi, Ketua DPR:
a. Tetap berkomitmen mendukung KPK dalam pemberantasan korupsi dengan mendorong seluruh aparat Pemerintah dan institusi untuk taat pada tata tertib dan ketentuan hukum positif yang berlaku, serta mengedepankan asas kesamaan hak dimata hukum (equality before the law) dan asas praduga tidak bersalah (presumption of innosence), agar dapat memberikan kepastian hukum bagi semua pihak;
b. Mendorong Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) bersama dengan KPK meminta seluruh pimpinan kementerian, lembaga, dan institusi untuk menerapkan disiplin bagi seluruh pegawainya dalam mendukung program pemberantasan korupsi di kementerian, lembaga, dan institusi masing-masing, seperti yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah No. 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil dan kewajiban penandatangan Pakta Integritas bagi PNS, serta memberikan sanksi yang berat kepada pegawai yang melanggar kedisiplinan tersebut agar mendapatkan efek jera, serta melakukan evaluasi secara berkala kepada para pegawainya guna melakukan tindakan preventif dan menghilangkan terjadinya praktik-praktik korupsi, baik secara individu maupun institusi;
c. Mendorong Kementerian, Lembaga, Pemda, segera mengimplementasikan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 52 tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Kementerian/Lembaga Dan Pemerintah Daerah;
d. Mendorong Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk memperbaiki prosedur kerja dalam kementerian maupun institusi yang berpotensi terjadinya korupsi, suap, maupun gratifikasi, serta menindak tegas oknum yang terbukti melakukan hal-hal tersebut di jajarannya;
e. Mendorong Kemenkumham bersama dengan KPK untuk memberikan penyuluhan secara berkala mengenai pencegahan dan pemberantasan korupsi kepada seluruh kementerian dan institusi, agar seluruh kementerian dan institusi dapat memiliki pemahaman dan visi yang sama dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan korupsi di Indonesia;
f. Mendorong KPK menugaskan seluruh Kedeputian untuk berperan aktif, terutama Kedeputian Bidang Pencegahan agar melakukan upaya-upaya yang bersifat komprehensif dalam pencegahan tindak korupsi, suap, atau gratifikasi;
g. Mendorong Kepolisian dan aparat penegak hukum lainnya untuk memberikan sosialisasi secara gencar kepada masyarakat mengenai isi dari Bab III tentang Tata Cara Pemberian Penghargaan dari Pasal 13 sampai dengan Pasal 23 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 43 tahun 2018 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat Dan Pemberian Penghargaan Dalam Pencegahan Dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, agar seluruh masyarakat Indonesia dapat mengetahui syarat-syarat yang diwajibkan ketika melakukan pelaporan jika mengetahui adanya potensi korupsi, suap, maupun gratifikasi, agar dapat memaksimalkan pemberantasan korupsi di Indonesia;
h. Mengimbau masyarakat untuk turut berperan dalam pemberantasan korupsi dengan berani melaporkan kepada aparat penegak hukum, mengingat peran serta masyarakat dalam melaporkan adanya tindak pidana korupsi akan dijamin keamanannya sebagaimana diatur dalam Pasal 12 dalam PP Nomor 43 tahun 2018 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat Dan Pemberian Penghargaan Dalam Pencegahan Dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, atau masyarakat juga dapat memberikan laporan dan informasi apabila mengetahui adanya indikasi terjadinya korupsi, suap, dan gratifikasi dengan menyampaikan pengaduan melalui aplikasi DPRNow.

2. Terkait pembahasan Rancangan Undang-Undang Sumber Daya Air (RUU SDA) di Komisi V DPR untuk menggantikan UU No. 7 tahun 2004 tentang SDA yang dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi (18 Februari 2015), Ketua DPR:
a. Menyampaikan bahwa pembahasan RUU SDA sesuai dengan tata tertib yang berlaku di DPR yaitu dalam 2 (dua) tingkat pembicaraan yaitu, tingkat I/ pembahasan dan tingkat II/pengambilan keputusan;
b. Mendorong Komisi V DPR harus memperhatikan prinsip dasar dalam pengelolaan SDA, negara harus memenuhi hak rakyat atas air, sebagai pemenuhan salah satu hak asasi rakyat terhadap akses air sesuai dengan ketentuan Pasal 33 UUD NRI 1945;
c. Mendorong Komisi V DPR memperhatikan aspirasi yang ada yaitu dalam pengusahaan atas air harus diberikan kepada Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah, atau BUMDes, keterlibatan swasta dapat diberikan izin oleh pemerintah dengan syarat-syarat tertentu dan sangat ketat;
d. Mendorong Komisi V DPR untuk menyelesaikan pembahasan RUU SDA sesuai dengan target yang telah ditentukan;
e. Mendorong Komisi V DPR dapat mengakomodir aspirasi dari masyarakat agar kepentingan masyarakat menjadi prioritas, mengingat Hak rakyat atas air harus dilindungi oleh negara, dan menganggap SDA tidak selalu mendasarkan pada fungsi ekonomi dan komersial.

3. Terkait dengan pembuangan sampah di laut yang dilakukan kapal-kapal penumpang, termasuk kapal PT. Pelni, Ketua DPR:
a. Mendorong Komisi V DPR memanggil Direktur PT. Pelni untuk meminta penjelasan dan pertanggungjawaban PT. Pelni atas perlakuan oknum yang membuang sampah ke laut;
b. Mendorong Direktur PT. Pelni melalui jajarannya untuk menerapkan disiplin dan kebersihan di kapal terhadap penumpang, dengan memberikan denda bagi yang melanggar;
c. Mendorong Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk bekerjasama dalam menjaga kelestarian dan kebersihan laut Indonesia dari pencemaran yang diakibatkan oleh sikap penumpang atau anak buah kapal (ABK) yang membuang sampah sembarangan.

4. Terkait dengan industri “Susu Kental Manis (SKM)” yang masih mengiklankan sebagai susu yang mengandung nutrisi tinggi kepada masyarakat, Ketua DPR:
a. Mendorong Badan perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) meminta perusahaan SKM untuk menghentikan penyiaran iklan SKM yang masih memaparkan SKM sebagai susu dan satu-satunya sumber gizi di seluruh media baik siaran maupun siber;
b. Mendorong BPOM untuk melakukan sosialisasi Peraturan BPOM No. 31 Tahun 2018 kepada pelaku industri SKM dan mendesak agar peraturan tersebut diimplementasikan dalam proses produksi SKM;
c. Mendorong BPOM bersama Kepolisian untuk menindak tegas pelaku industri yang tidak mematuhi Peraturan BPOM No. 31 Tahun 2018, khususnya terkait label kemasan, cara penyajian, dan iklan produk tersebut yang disiarkan di media siaran;
d. Mendorong Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama BPOM dan Dinas Kesehatan melakukan penyuluhan kepada masyarakat dan membuat infografis yang dapat disebarluaskan melalui media siber dan siaran terkait larangan dan bahaya penggunaan SKM sebagai susu pengganti Air Susu Ibu (ASI), guna mengubah persepsi masyarakat yang sudah menganggap SKM adalah susu yang bernutrisi mengingat telah banyak kasus ditemukan balita menderita gizi buruk akibat mengonsumsi SKM.

Sumber berita: Bamsoet

Monday, 19 November 2018


Media Maya-Berbagai tindak kekerasan seksual terhadap perempuan akhir-akhir ini marak terjadi. Terbaru, Ibu Baiq Nuril, eks tenaga honorer di SMAN 7 Mataram, Nusa Tenggara Barat, menjadi korbannya.

Melaporkan tindakan kekerasan seksual yang diterimanya, beliau justru malah dikriminalisasi dengan vonis penjara enam bulan dan denda Rp 500 juta. Padahal, saksi UU ITE dari Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam persidangan sudah menyatakan bahwa apa yang dilakukan Ibu Baiq Nuril tidak melanggar UU ITE.

Dalam menjatuhkan vonis, hakim seperti kekurangan dasar hukum dan terkesan tak cermat lantaran tidak adanya UU Penghapusan Kekerasan Seksual yang menjadi dasar utama pembelaan terhadap kaum perempuan. Apa yang terjadi terhadap Ibu Baiq Nuril harus dituntaskan secepatnya, karena ini bukan hanya menyangkut pribadi beliau, melainkan juga menjadi pembelaan terhadap harkat, derajat, dan martabat kaum perempuan pada umumnya.

Usai masa reses berakhir dan dewan kembali bersidang pada 21 November 2017, DPR RI bersama pemerintah akan mengebut penyelesaian RUU Penghapusan Kekerasan Seksual. Setelah mendapat banyak masukan dari berbagai Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU), Panita Kerja RUU Penghapusan Kekerasan Seksual DPR RI akan memformulasikannya ke dalam berbagai pasal-pasal.

RUU Penghapusan Kekerasan Seksual bukan hanya akan mengatur hukum terhadap pelakunya, namun juga akan memberikan perlindungan kepada korban. Terutama juga memfokuskan kepada tindakan pencegahan (preventif).

Berbagai pihak sudah dilibatkan dalam pembahasan RUU tersebut, antra lain Majelis Ulama Indonesia (MUI), Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), Perwakilan Umat Budha Indonesia (WALUBI), Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI), Komnas Perempuan, Aliansi Cinta Keluarga Indonesia, dan para pakar hukum pidana.

Pelibatan organisasi keagamaan dimaksudkan agar RUU tersebut bisa kuat secara aspek moral dan agama. Dengan demikian akan memperkuat ruh dalam implementasinya di lapangan.

Jika ada anggapan DPR RI tidak serius menyelesaikan RUU ini karena sebagian besar anggota dewan adalah pria, ini salah besar. Kekerasan seksual tak hanya terjadi pada perempuan saja, kaum pria dengan maskulinitasnya juga rentan terhadap kekerasan seksual. Disahkannya RUU tersebut akan menjadi salah satu jalan keluar agar tindak kekerasan seksual bisa diproses tuntas secara hukum. Sekaligus menjadi pegangan bagi para penegak hukum agar bisa memberikan keadilan.

Sumber: Bamsoet.

Sunday, 18 November 2018


Media Maya-Perjuangan Timnas Indonesia memutus mata rantai tak pernah menang atas Thailand pada akhirnya gatot alias gagal total. Hal ini dibuktikan tim besutan Bima Sakti pada laga babak penyisihan Grup B Piala AFF 2018, Sabtu (17/11/2018). Timnas Garuda kudu menerima pil pahit, Evan Dimas dan kawan-kawan dibantai dengan skor 4-2 oleh Pasukan Gajah Putih.

Antara bangga dan kesal berbaur menjadi satu saat menyaksikan perjuangan Garuda melawan Gajah Putih, dimana kali ini Timnas Indonesia melakoni lawatan ke Stadion Rajamangala, Bangkok, Thailand.

Sebenarnya sayap garuda sempat mengepak tinggi pada menit 29 babak pertama, dimana Timnas Indonesia lebih dulu unggul melalui gol yang dicetak Zulfiandi. Tendangan keras Zulfiandi tak mampu ditepis penjaga gawang Thailand. Skor berubah 0-1 buat Timnas Garuda.

Sayangnya, kepakan sayap tersebut harus patah atas kegigihan nyali gajah putih membombardir lini pertahanan Timnas Indonesia. Kelemahan ini mampu dimanfaatkan kubu lawan, sehingga menit ke 38, Thailand berhasil menyamakan kedudukan lewat tendangan pojok Wiriyaudomsiri. Papan skor berubah imbang 1-1.

Jelang berakhirnya babak pertama, Kapten Timnas Indonesia, Hansamu Yama membuat kesalahan sehingga diganjar kartu kuning oleh wasit.

Tendangan bebas pun diberikan kepada Thailand hingga Thailand menambah angka 2-1 atas Timnas Indonesia lewat tendangan Hemviboon pada menit 48.

Pantang menyerah di medan laga, memainkan babak kedua, Indonesia berusaha mengejar ketertinggalan.

Namun, upaya penggawa Garuda ini masih berhasil ditepis kiper Thailand.
Alih-alih menambah keunggulan, justru gawang Indonesia kembali kebobolan di menit ke 65 lewat tendangan yang dilesatkan Kraisorn. Skor menjadi 3-1 untuk Thailand.

Tak berhenti di situ, Indonesia kembali kebobolan lewat serangan balik yang dilancarkan Thailand. Pemain Thailand, Anan P mencetak gol di menit ke-74 memanfaatkan kelemahan lini belakang Timnas Indonesia. Skor 4-1 untuk Thailand.

Jelang berakhirnya pertandingan, Timnas mampu memperkecil kekalahan lewat gol yang dicetak Fahrudin Aryanto yang menerima umpan dari Riko Simanjuntak di menit ke-89. Skor 4-2 untuk Thailand.

Hingga peluit panjang tanda pertandingan berakhir ditiup wasit, skor tak berubah, kedudukan 4-2 buat Gajah Putih. Ini merupakan hasil sepadan bagi Garuda yang saat ini tertatih-tatih menuju puncak kejayaan pasca kepergian pelatih Luis Milla.

Kekalahan ini membuat perjuangan Timnas Indonesia semakin berat untuk lolos ke babak semifinal Piala AFF 2018. Peluang untuk lolos ke babak semifinal Piala AFF 2018 semakin tipis setelah takluk 4-2 dari timnas Thailand, Sabtu (17/11/2018).

Atas hasil minor ini, Indonesia berada di peringkat keempat klasemen dengan mengemas koleksi 3 poin. Indonesia hanya berjarak tiga poin dari Filipina yang berada di peringkat kedua dan Thailand di puncak klasemen. Thailand dan Filipina baru bermain dua laga. Singapura yang juga baru bermain dua laga berada di peringkat ketiga karena unggul selisih gol dari Indonesia.

Adapun Timor Leste sudah dipastikan tersingkir karena selalu kalah dalam tiga laga. Dengan situasi seperti ini, Indonesia harus bergantung kepada tim lain untuk bisa lolos dari fase grup. Indonesia dipastikan akan tersingkir jika laga Filipina melawan Thailand, pada Rabu (21/11/2018), berakhir imbang.

Jika hasil laga tersebut berakhir dengan kemenangan salah satu tim, maka Indonesia masih berpeluang lolos meskipun tipis, hanya waktu yang bisa menjawabnya.

Pada laga terakhir, Indonesia akan menjamu Filipina di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (25/11/2018). Nah, disinilah kesempatan Indonesia mendulang poin sempurna melawan Filipina, meski tim ini dilatih Sven Goran Eriksson. Apalah arti sebuah nama besar, jika Bima Sakti mampu membuktikan kesaktiaannya, mengalahkan strategi pelatih hebat berkebangsaan Swedia ini.

Siapa yang tak mengenal nama Sven-Göran Eriksson. Opa Eriksson lahir 5 Februari 1948, karirnya adalah mantan manajer Inggris dan pelatih Meksiko.

Eriksson menjadi manajer Inggris dari tahun 2001 sampai tahun 2006, ia melatih tim berjuluk The Three Lions itu di ajang Piala Dunia 2002, Piala Eropa 2004 dan Piala Dunia 2006.

Eriksson, yang berjuluk "Svennis" di Swedia, juga pernah melatih klub kaya raya asal Inggris Manchester City. Ia juga melatih klub asal negeri Pizza Italia seperti AS Roma, S.S. Lazio, ACF Fiorentina dan Sampdoria, di beberapa klub tersebut ia pernah merebut beberapa prestasi dan gelar juara.

Pemanggilan Sven Goran Eriksson bukan tanpa seban, langkah ini ditempuh PFF (Federasi Sepakbola Filipina). Petinggi bola Filipina tak ingin lagi melihat timnas Filipina hanya sekedar mencapai semifinal. Ditunjuklah pelatih sarat pengalaman berusia 70 tahun, Sven Goran-Eriksson.

PFF melakukan perjudian menunjuk Eriksson yang sama sekali buta tentang sepakbola Asia Tenggara, tapi perjudian itu juga bisa berhasil andai para pemain sangat termotivasi dengan kehadiran pelatih kondang Eropa itu.
Timbul pertanyaan dalam hati saya, kapan PSSI selaku Induknya Sepakbola Indonesia bisa mendatangkan pelatih kondang kaliber dunia? Sebut saja Pep Guardiola.

Sumber gambar: bola.net

Media Maya-PS TIRA kembali mengembalikan Sriwijaya FC ke zona merah alias degradasi di Stadion Sultan Agung, Bantul, Sabtu (17/11/2018).

Lawatannya ke Bantul Laskar Wong Kito pulang tanpa memetik nilai sempurna disebabkan kalah telak dengan skor 3-0. Adalah Ahmad Nufiandani, Aleksandar Rakic, dan Dimas Drajad mencetak masing-masing satu gol dalam kemenangan kandang The Army.

Hasil ini membuat PS TIRA keluar dari zona degradasi. Kedua kesebelasan mengemas 36 poin, namun PS TIRA unggul agregat gol tandang. PS TIRA pun naik ke urutan 15, sementara Sriwijaya FC melorot ke posisi 16.
Babak pertama baru berjalan 7 menit PS TIRA sudah unggul cepat.

Memaksimalkan umpan pendek kiriman Aleksandar Rakic dari sayap kanan, Ahmad Nufiandani melepaskan sepakan keras yang bersarang di sudut kiri atas gawang. Skor 1-0 bertahan hingga turun minum babak pertama.

Usai jeda babak kedua, The Army menambah keunggulan melalui tambahan dua gol. Aleksandar Rakic mencatatkan namanya di papan skor, tepatnya pada menit 51. Ia sukses memaksimalkan umpan kiriman Dimas Drajad dengan sepakan yang memperdaya kiper Teja Paku Alam.

Tak puas perolehan dua gol, pada 10 menit jelang laga usai giliran Dimas Drajad tampil sebagai pencetak gol ketiga. Skor menjadi 3-0 dan bertahan hingga laga usai. Kemenangan atas Laskar Wong Kito kian menenggelamkan posisi SFC dari zona degradasi, tim asal kota pempek ini juga ditinggalkan Dodi Alexnurdin yang juga menjabat Bupati Musi Banyuasin Palembang.

Sementara hasil berbeda diperoleh PSMS Medan. Ayam Kinantan berhasil terhindar dari kekalahan atas Madura United. Tim Ayam Kinantan julukan bagi PSMS Medan yang sempat tertinggal 0-3 pada babak pertama, akhirnya mampu menyamakan kedudukan menjadi 3-3 dalam lanjutan Liga 1 pekan ke-31 di Stadion Teladan, Sabtu (17/11/2018).

Tiga gol PSMS Medan seluruhnya hadir dipermainan babak kedua yang dicetak oleh Frets Butuan, Antoni Nugroho dan Felipe Martins, sedangkan gol Madura United dicetak oleh Munahar, Asep Berlian dan Engelberd Sani.

Pekan ke 31 Gojek Liga 1 bersama Bukalapak tak kalah seru tersaji di Kalimantan antara Barito Putera kontra Mitra Kukar, (17/11/2018) yang berlangsung di Stadion 17 Mei Banjarmasin berakhir dengan kemenangan tim tuan rumah.
Barito Putera akhirnya bisa menang 2-1 atas Mitra Kukar dalam laga yang berlangsung di bawah guyuran hujan ini.

Sempat kesulitan mencetak gol di babak pertama, kolaborasi Marcel Sacramento dan Matias Cordoba bisa memberikan dua gol kemenangan bari Barito Putera. Sementara Mitra Kukar bisa memperkecil kedudukan jadi 2-1 akhir laga.

Thursday, 15 November 2018

Media Maya- Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menegaskan peran Humas Polri sangat strategis karena sumber informasi Kepolisian berada di Humas Polri. Peran penting Divisi Humas semakin vital semenjak adanya perkembangan media sosial dan peningkatan kejahatan cyber crime.

"Humas Polri mempunyai posisi strategis untuk mendekatkan polisi dengan masyarakat. Melalui Humas, Polri dapat memberikan penerangan dan informasi kepada masyarakat tentang kebijakan, pelaksanaan tugas dan kinerja Polri. Sehingga, dapat tercipta citra dan opini publik yang positif terhadap Polri," ujar Bamsoet dalam acara pisah sambut Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto kepada Brigadir Jenderal Polisi Muhammad Iqbal, di Gedung Tribrata, Jakarta, Rabu malam (14/11/18).

Irjen Setyo Wasisto yang telah menjabat sebagai Kadiv Humas Polri selama satu setengah tahun, ditunjuk sebagai Pati SSDM Polri yang bertugas di Kementerian Perindustrian. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto juga hadir dalam acara pisah sambut tersebut.

Mantan Ketua Komisi III DPR RI ini menuturkan, keberadaan Humas Polri sangat penting dalam rangka menopang kinerja Polisi saat berinteraksi dengan masyarakat. Karenanya, Polri diminta serius memperhatikan keberadaan Humas guna membangun image positif di masyarakat.

"Kunci utama keberhasilan Humas adalah adanya kepercayaan dari publik. Kepercayaan tersebut akan dapat diraih jika lembaga yang bersangkutan memiliki citra yang baik di masyarakat. Disinilah salah satu fungsi utama Humas Polri untuk membangun citra positif lembaganya," kata Bamsoet.

Terkait dengan citra Polri, Bamsoet menandaskan Polri harus mampu menjadi pengayom dan pelayan masyarakat. Terlebih, tugas utama Polri memberikan perlindungan bagi semua masyarakat dan seluruh tumpah darah Indonesia.

"Polisi yang profesional dalam harapan masyarakat adalah polisi yang mampu memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dengan baik. Karenanya, mewujudkan institusi Polri yang profesional, mandiri dan dekat dengan masyarakat merupakan kebutuhan yang tidak terhindarkan lagi," urai Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini.

Lebih lanjut Bamsoet menjelaskan, Undang-Undang No. 2 tahun 2002 tentang Kepolisian telah menganut paradigma baru bagi institusi Polri, yaitu kepolisian yang lebih berorientasi sipil (civilian police). Perjalanan panjang yang sudah dilalui diharapkan mampu membuat Polri semakin matang dalam mewujudkan civilian police.

"Membangun Polri sebagaimana yang harapan masyarakat bukanlah pekerjaan yang mudah. Harus kita akui Polri telah mampu dan berhasil menangani berbagai kasus kriminal berdimensi internasional, seperti terorisme, narkoba dan separatisme. Masyarakat perlu menghargai kinerja dan keberhasilan Polri dalam menjalankan tugas dan kewenangannya tersebut," pungkas Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini. (*)

Wednesday, 14 November 2018


Media Maya-Belajar pada alam itu artinya tidak hanya memaknai alam pemberi sebagai kehidupan melainkan juga sebuah buku.

Kita mungkin harus membuka berlembar-lembar buku untuk tahu sebuah ilmu pengetahuan. Akan tetapi dengan menjelajahi alam atau dengan kata lain pergi merantau kita akan tahu banyak hal.

Alam ini sangat luas dan jika kita mau berjalan di atasnya, maka kita bisa tahu banyak ilmu pengetahuan ibarat kalau kamu tidak pernah membuka buku, niscaya kamu tidak akan dapat ilmu. Sementara jika tidak pernah berjalan di muka bumi kita tidak akan pernah tahu betapa luas dunia ini.

Waktu itu, saya belum mengenal aplikasi media sosial sebut saja friendsters, yahoo messengers atau black blackberry messengers apalagi facebook, twitter, path, youtube hingga whatsApp.  Jadi pertama kalinya saya di tanah perantauan merasakan seperti apa rasanya frustrasi karena bingung membalas chatting saking banyaknya group. Bahkan tidak mempunyai akun medsos instragram.

Jadi perantau saat itu belum bisa update status. Serta para warganet secara leluasa memberi komentar atau sekedar memberi nilai. 

Saat itu belum tercipta smartphone kepergian ke tanah rantau terasa benar-benar membuat sedih di hati.
Alih-alih mengerti dunia milenial, kalau kita pernah membaca buku-buku sejarah dan atau banyak atau malah bertanya ke mbah google, baru akan tahu bahwa nenek moyang orang Indonesia itu konon katanya pelaut.

Tidak salah perjalanan jauh ke tanah rantau pada masa itu satu-satunya moda tranportasi yang terjangkau untuk melakukan perjalanan adalah kapal laut, jalur laut merupakan daya tarik sendiri bagi perantau kala itu untuk datang dari satu tempat ke tempat lain dengan misi yang berbeda-beda, ada yang berdagang, ada yang ingin menguasai suatu tempat akrab dikenal Preman, ada mencari sesuatu pekerjaan sedapatnya, ada yang ingin menjadi Pegawai Negeri Sipil. Dimana untuk menjadi PNS atau ASN zaman dulu tidak sesulit jaman now! 

Dan itu tidak salah, sebab di era industri 4.0 sekarang SDM dituntut lebih profesional dan melek teknologi. Lebih menonjolkan kualitas ketimbang isi dalam tas.

Yang jelas saat itu, tahun 1995 saya pergi merantau ke Ujung Pandang sekarang berganti nama Makassar belum bisa naik pesawat terbang, lantaran belum mampu menjangkau harga tiket pesawat. 

Saat itu saya merantau dengan menggunakan kapal laut menyeberangi pulau mengarungi laut membelah ganasnya terjangan ombak Masalembo yang pernah menelan korban penumpang kapal laut Tampomas II. 

Kapal Tampomas II pada saat itu bertolak dari Tanjung Priok menuju Ujung Pandang. Pada 27 Januari 1981, dilansir laman online Seluruh penumpang Kapal Tampomas II yang terdaftar berjumlah 1.054 orang, ditambah dengan 82 awak kapal. Namun diperkirakan total penumpang berjumlah 1.442 orang, termasuk sejumlah penumpang gelap. 

Tim penyelamat memperkirakan 431 orang tewas (143 jenazah ditemukan dan 288 orang hilang bersama kapal), sementara 753 orang berhasil diselamatkan.

Perjalanan tidak mudah, perantau jadul atau jaman dulu hubungan keluarga bener-bener terputus karena itu ada istilah merantau tanpa kembali. Jadi komunikasi betul-betul terputus kalaupun mau berkirim kabar satu-satunya cara melalui menulis surat.

Selain surat komunikasi memakai jasa warung telekomunikasi atau wartel, jaman dulu telepon genggam masih tergolong barang tersier. Seiring perjalanan waktu tulis menulis suratpun lenyap bak ditelan bumi.

Berbeda jauh dengan perantau zaman sekarang, tersedia telepon genggam berbasis android dan sudah menjelma sebagai gkebutuhan primer. Persaingan merek dagang ponsel atau telepon genggam memudahkan seseorang memiliki lebih dari satu unit telepon pintar.

Belum lagi, zaman sekarang sudah ada layanan yang namanya video call, Skype dan google Duo sehingga segala bentuk rasa kangen, rindu dengan orang-orang tersayang, tercinta, terobati dengan mudah.

Jika dulu butuh berhari-hari untuk sampai di rantau sekarang keberadaan pesawat memperpendek jarak tempuh.
Selain mudah dan cepat harga tiket saat ini terbilang masih terjangkau kalangan menengah ke atas. Misalnya ke Makassar menuju Surabaya menggunakan pesawat terbang hanya menempuh waktu 1 jam 30 menit.
Apabila memilih muda transportasi laut untuk sampai ke Surabaya kita harus bermalam di tengah laut lebih kurang 12 jam perjalanan laut. 

Bayangkan betapa beruntungnya perantau jaman sekarang semua serba mudah tidak perlu mengeluh, tidak usah bergaduh yang jauh terasa dekat. 
Belum lagi untuk mereka yang banyak uang atau menikmati fasilitas negara pulang ke kampung halaman mudahnya seperti pergi buang air besar saja. 

Merantau itu tidak mudah mulai dari niat banyak onak duri akan dilalui di tanah rantau tanpa keluarga, jauh sanak saudara, semua dilakukan sendiri atau mandiri. 

Perantau itu harus tahan banting, jangan mudah dipengaruhi oleh perbuatan yang merugikan niat baik perantau itu sendiri, percaya pada diri sendiri bermental baja, jangan baper (terbawa perasaan), jangan bermental kerupuk agar tidak mudah di remuk-remuk. Bahasa ekstremnya mati pun jasad kita tidak ada yang menangisi.

Terpenting harus survive atau bertahan hidup di perantauan dan tidak akan membuat para perantau galau,  berani hijrah dari zona nyaman buat menjemput impian.

Friday, 9 November 2018

Manisnya nano-nano tebarkan pesona Sontoloyo

Sontoloyo oh sontoloyo......

Diatas meja dirimu tak lelah mengajar waktu, ruang dan uang....

Menapakkan bidang mu
Hingga engkau tak tahu lagi ....

Kemanakah dirimu akan membawa meja selanjutnya....

Tanpa sadar bergerak serentak tak tahu hentakkannya...

Sontoloyo......

Gula-gula nano-nano semua rasa berbaur menyatu menghipnotis qalbu

Menimbulkan aroma rasa yang begitu indah membuncah karya megah...

Hingga menidurkan menuju alam bawah sadar....

Hingga engkau tak merasa sudah sadar dari tidurmu

Senyap menusuk jantung kehormatan nyali yag tergadai manisnya gula-guka
Sengkuni menggeliat lagi melupakan lembar titah sang Raja
Mengecap hasrat dunia

Mengalahkan rasa yang tergerus

Mulus...

Membuktikan bahwa hati mulus akal bulus, tanpa cela memaparkan inspirasi berbau terasi....
Terasi menyeruak membangkitkan mual....

Namun dirinya begitu lihai
Menyembunyikan bau terasi ...
Hingga memunculkan wangi kepalsuan

Semerbak memenuhi alam bawah sadar
Entah sampai kapan wanginya akan bertahan....

Ahkirnya....
 Ilmu itu terbaring ke liang lahat tak ada lagi mata-mata melihat aroma itu....
Terkubur kedalam tanah di batu nisannya tertulis "Telah wafat sang Permen sontoloyo"
Mampu mengubah rasa dan aroma...
Hahaha...itu sajalah....
Bahagialah selagi bisa....

Thursday, 8 November 2018

Media Maya-Ketua DPR RI Bambang Soesatyo berharap hubungan diplomasi antara Parlemen Indonesia dan Parlemen Selandia Baru dapat lebih erat dan ditingkatkan lagi.Terbinanya hubungan antar parlemen yang komunikatif dan dialogis akan memberi sumbangan yang sangat besar bagi kemajuan hubungan kedua negara.

“Melalui kegiatan diplomasi parlementer semacam ini, saya harapkan hubungan persahabatan antara Indonesia dan Selandia Baru akan lebih erat. Terbinanya hubungan persahabatan bukan hanya melalui saling kunjung diantara pimpinan parlemen saja, tetapi juga bisa dilakukan dalam berbagai pertemuan internasional,” ujar Bamsoet saat bertemu Ketua Parlemen Selandia Baru Trevor Mallard di Gedung Parlemen Selandia Baru, di Wellington, Kamis (8/11/18).

Dalam kunjungan muhibah DPR ini, Bamsoet ditemani Duta Besar Republik Indonesia untuk Selandia Baru Tantowi Yahya, Ketua Fraksi PAN DPR RI Mulfachri Harahap, Anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI Mukhamad Misbakun dan Ahmadi Noor Supit, Anggota Fraksi Nasdem DPR RI Akbar Faisal, Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Masinton Pasaribu serta Staf Khusus Ketua DPR Yorrys Raweyai dan Yahya Zaini.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menuturkan, kunjungan dirinya beserta rombongan dari DPR RI, senada dengan dengan kedatangan Presiden Jokowi ke Selandia Baru pada Maret lalu. Tujuannya, untuk mempertegas peningkatan hubungan yang saling menguntungkan bagi kedua negara. Selain, dalam rangka memperingati 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Selandia Baru.

“Kunjungan Parlemen Indonesia dan Presiden Joko Widodo ke Selandia Baru, menunjukan bagaimana pentingnya posisi Selandia Baru bagi Indonesia. Kita yakin hubungan Indonesia dengan Selandia Baru kedepan akan terus tumbuh menjadi kerjasama yang saling menguntungkan,” kata Bamsoet.

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menambahkan, dirinya berkunjung ke Selandia Baru sekaligus untuk membuka konser bertajuk ‘The Symphony of Friendship' yang sangat penting bagi persahabatan Indonesia dan Selandia Baru. Acara tersebut akan berlangsung pada hari Jumat, tanggal 9 November 2018, di Gedung opera House Wellington.

“Konser  ‘The Symphony of Friendship’ merupakan kolaborasi antara seniman musik Indonesia dengan Selandia Baru sebagai acara puncak perayaan 60 tahun hubungan diplomatik kedua negara. Acara ini merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kerjasama dan persahabatan Indonesia dengan Selandia Baru dalam konteks Pacific Engagement, terutama dari sisi people to people connectivity,” tutur Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menilai hubungan antar negara yang berbasis kebudayaan, seperti melalui konser ‘The Symphony of Friendship’, sangat penting dilakukan. Sebab, melalui kegiatan semacam itu kedua negara dapat lebih memahami karakter dan kebiasaan negara lain.

“Di dalam hubungan antar bangsa dewasa ini, diplomasi kebudayaan telah menjadi salah satu upaya untuk memperkecil perbedaan dan menembus hambatan psikologis yang seringkali muncul dalam hubungan antar negara. Melalui konser ‘The Symphony of Friendship’, saya harapkan Indonesia mampu menunjukan diri sebagai bagian dari rumpun Pasifik,” tegas Bamsoet.

Tak hanya itu, mantan Ketua Komisi III DPR RI ini berharap pula kerjasama di bidang pariwisata dapat ditingkatkan. Pada tahun 2017, jumlah turis Selandia Baru ke Indonesia meningkat tajam dari 75.000 orang menjadi 100.000 orang. Sedangkan, turis Indonesia yang berkunjung ke Selandia Baru juga meningkat dari 23.000 orang ke 28.000 orang.

“DPR RI berharap kerjasama di bidang pariwisata dapat menjadi jalan untuk memperkenalkan kekayaan dan keanekaragaman seni, budaya serta potensi pariwisata Indonesia. Sehingga, mampu mendorong lebih banyak lagi kunjungan wisatawan Selandia Baru ke Indonesia dan begitu pula sebaliknya,” jelas Bamsoet.

Lebih lanjut, politisi Partai Golkar ini menyatakan DPR RI mendukung kebijakan Presiden Jokowi yang meningkatkan status hubungan diplomatik Indonesia dengan Selandia Baru menjadi kemitraan komprehensif. Kedua negara tengah menyusun rencana aksi untuk mengimplementasikan kesepakatan itu.

“Indonesia dan Selandia Baru juga sepakat untuk melaksanakan Commitment for Development 2017-2022. Khususnya, di bidang energi terbarukan, pertanian, pendidikan dan penanggulangan bencana. Diharapkan di masa depan kedua negara dapat lebih meningkatkan kerja sama di bidang tersebut,” pungkas.

Sumber: Bamsoet