Just another free Blogger theme

Thursday, 29 February 2024



AMBON - Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sulawesi dan Maluku Kementerian LHK  menggelar Rapat Kerja Ekoregion yang dilaksanakan selama 2 (dua) hari, pada 29 Februari- 1 Maret 2024 di Hotel The Natsepa Ambon.

Kegiatan raker bertemakan "Gerak Cepat Kolaborasi P3E Berkinerja Berdampak" diharapkan dapat mengintegrasikan seluruh program dan kegiatan bidang LHK hingga ke tingkat tapak dengan memperkuat sinergitas kolaborasi antar unit KLHK, Pemda/Pemkot dan Pemprov sehingga output dan outcome berdampak ke masyarakat.

Raker ini bertujuan memperkuat kolaborasi dan koordinasi antar unit kerja KLHK dengan pemerintah daerah dan stakeholder terkait lainnya dalam mewujudkan sinkronisasi dan sinergitas serta integrasi perencanaan dan pelaksanaan program/kegiatan.

Kemudian dengan satu vektor dan tujuan yang sama, internalisasi pembangunan LHK sesuai kondisi dan karakteristik ekoregion Sulawesi dan Maluku.

Sementara sasaran (outcomes) yang ingin dicapai, adalah; Terwujudnya integrasi, sinkronisasi dan sinergisasi perencanaan dan pelaksanaan program/kegiatan ditingkat tapak serta bekerja dalam satu vector dan peta yang sama.

Pendekatan Tematik, Holistik, Integratif dan Spasial (THIS). Dengan terwujudnya Internalisasi pembangunan LHK sesuai kondisi dan karakteristik Ekoregion Sulawesi dan Maluku dan tersusunnya kerangka implementasi berorientasi tapak untuk pembangunan LHK di Ekoregion Sulawesi dan Maluku Tahun 2024

Keberadaan P3E sebagai simpul  koordinasi dan informasi merupakan peran strategis terutama pada Kerja-kerja birokrasi P3E harus terintegrasi dan diarahkan pada vector yang sama. 

Dilandasi semangat kolaborasi dan sinergi sehingga dapat mendorong kinerja menjadi lebih efektif, efisien, dan produktif dalam pembangunan LHK di setiap tahapan yang dilakukan melalui pendekatan Tematik, Holistik, Integratif dan Spasial (THIS).

Sehingga seluruh pembangunan tersebut akan terukur pada tingkat dampak untuk perbaikan lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. 

Pencapaian dan arah pembangunan LHK tersebut perlu terus untuk digaungkan. 

Selanjutnya diperlukan keselarasan derap dan langkah dari seluruh elemen pembangunan baik pada tataran pemerintah pusat dan pemerintahan daerah hingga non pemerintah, yang secara keseluruhan berada dalam orkestra interaksi multistakeholders.

Semangat kolaborasi harus dituangkan dalam langkah kerja bersama yang terintegrasi dan konkrit.

Upaya koordinasi mutlak diperlukan, baik secara vertikal maupun horizontal untuk mencapai sinkronisasi dan sinergitas dalam kebijakan dan penyelenggaraan program dan kegiatan lingkungan hidup dan kehutanan.

Budaya kerja dan konsistensi birokrasi terus didorong dalam membangun kekuatan data, analisa dan exercise untuk merumuskan titik balik kebijakan. Hal tersebut sebagaimana telah disampaikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada Rakornis LHK (10 - 11 Januari 2024) di Jakarta.


Tahun 2024 merupakan momentum pemantapan milestone dari langkah korektif menuju peningkatan produktivitas tapak hutan dan lingkungan sekaligus memastikan keberlanjutan pemanfaatannya bagi generasi mendatang. Diharapkan agar kita dapat mengisi berbagai kekurangan atau kelemahan dari beberapa agenda yang sedang berjalan serta mengidentifikasi kerja- kerja yang mengalami perubahan.


Kinerja yang berorientasi pada Hasil

Transformasi struktur organisasi di Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) diharapkan dapat mendorong agar lebih peka dan responsif menanggapi perubahan yang begitu cepat sehingga kinerja dapat diartikulasikan dalam setiap pembangunan di wilayah Ekoregion dan berdampak positif bagi kehidupan masyarakat.

Raker saat ini sebagai implementasi benchmarking pada 5 (lima) raker di. region P3E selanjutnya. Berdasarkan Permen LHK No. 15 Tahun 2021, P3E Sulawesi dan Maluku diberikan mandat bertugas mengintegrasikan perencanaan, memfasilitasi, penerapan dan evaluasi pengendalian pembangunan di bidang lingkungan hidup dan kehutanan (LHK).

P3E juga  memiliki fungsi pembangunan KLHK pada sektor Lingkungan Hidup. Bagaimana memastikan konsep yang harus secara holistik  dan tematik.

Dampak Positif  Berkinerja Berdampak pada Publik

Di tahun 2025 kedepannya P3E  telah mempunyai 'show window' Seperti mendorong  percontohan 'pilot project' kampung iklim , folu Net-sink dan sebagainya. Untuk sektor

Kehutanan agar semua UPT  diharapkan membangun bersama, di 2025 dengan konsep dekon, bukan saja pada ranah sektor fisik.

Fungsi dan peran sektor Lingkungan Hidup agar bagaimana mendayagunakan  instrumen IKLH dalam menjaga lingkungan dengan tidak melebihi standar baku mutu.

Sehingga dengan penguatan tersebut, P3E  berkontribusi juga dalam membantu mewujudkan transformasi ekonomi terkait penurunan beban lingkungan, penurunan kebakaran hutan dan lahan serta laju deforestasi dan perbaikan parameter

lingkungan dan  mendorong peningkatan kualitas lingkungan dan kehutanan dengan kinerja-kinerja yang berorientasi pada hasil (outcomes).

Selain itu, perlunya dilakukan optimalisasi kinerja dengan terus memperkuat langkah

dan operasional percepatan transformasi digital untuk keterpaduan layanan secara efektif agar dapat memberikan dampak positif kepada masyarakat atau publik secara terukur. 

Menggerakkan segenap potensi yang dimiliki memang tidak mudah, namun dengan dilandasi semangat kolaborasi dan sinergisasi dapat mendorong kinerja P3E

Sulawesi dan Maluku menjadi lebih efektif, efisien dan produktif. Hal ini dapat berjalandengan adanya penguatan peran Kelembagaan P3E yang lebih strategis lagi.

Oleh karena itu sudah saatnya kita  melakukan perubahan mindset, Debirokratisasi (menghilangkan tatakerja yang lamban dan berbelit-belit) daya pikir dan mindset SDM dirubah.

Semangat kerja dalam pelayanan untuk mewujudkan reformasi birokrasi berdampak menjadi penting.

Transformasi diberikan pendampingan jangan hanya 'raw material'. Apa output dan outcome Apa nilai yang bisa didapatkan dan 'dijual ' secara bernilai atau bermakna.


Peserta dan Narasunber Raker P3E Sulawesi dan Maluku

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Gubernur Maluku yang diwakili Sekda Prov Maluku Ir.Sadali IE, M.Si bersama Forkopimda Prov Maluku,  Sekertaris Jenderal KLHK Dr., Ir. Bambang Hendroyono, MM  didampingi Plt.Kepala P3E Sulawesi dan Maluku, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ir.Jusman.

Kegiatan secara hybrid ini dihadiri oleh jajaran Ditjen dan Setjen KLHK, UPT KLHK se-Ekoregion Sulawesi dan Maluku serta Kepala P3E KLHK di seluruh Indonesia.

Turut hadir Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi dan Kab/Kota se-Ekoregion Sulawesi Maluku, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi dan Kab/Kota se-Ekoregion Sulawesi Maluku, Perguruan Tinggi/ PSL se- Ekoregion Sulawesi dan Maluku, Kepala Bappeda Provinsi se- Ekoregion Sulawesi dan Maluku.

Serta LSM pemerhati lingkungan hidup dan kehutanan di Maluku, Media Pers dan Peserta Pameran.

Dilangsungkan juga  pameran dan  coaching clinic dengan narasumber;

Jajaran Setjen KLHK (Jafung, SPBE, DIKPLHD, PPNPN, DAK, Insentif Daerah dan DBDHR),  Ditjen PSLB3 KLHK (Adipura, Jakstrada, SIPSN), Ditjen PPKL  KLHK(IKLH dan Lab lingkungan) serta BP2SDM KLHK (Adiwiyata, tenaga teknis bidang LH dan Kehutanan).


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 Comments:

Post a Comment