Pinrang-Perhatikan ekspresi kedua wercok ini, Anita dan suaminya. Mereka terlihat tertawa bahagia, sangat senang ketika menyaksikan warga diseret ramai-ramai hingga pingsan oleh sekawananan wercoknya. Sebelum peristiwa penyerangan terhadap korban, Andi Edi Syandy, di pagi tanggal 17 Mei 2024 lalu itu, Kompol Anita yang pernah menjabat sebagai Kasatskrim dan Kapolsek ini, datang ke depan rumah korban dan berteriak-teriak mengancam akan mengerahkan pasukan untuk menyeret korban keluar dari rumahnya.
DAN, hal itu benar-benar dilakukannya. Melihat keinginannya menyeret warga oleh sekelompok wercok suruhannya terwujud, maka bergembiralah dia bersama suaminya. Sayangnya, Anita memakai masker, jadi tidak terlihat benar senyum dan tawa manisnya. Ekspresi yang tampak jelas semacam ini merupakan salah satu gejala penyakit psikopat, bahagia melihat penyiksaan manusia lainnya di depan matanya.
Disclaimer: Saya minta maaf kepada korban, Bapak Andi Edi Syandy. Sebenarnya saya tidak ingin mengeluarkan atau menampilkan video yang satu ini karena terlihat video penyiksaannya terlalu vulgar. Saya juga sudah berupaya mem-mblur bagian yang cukup sensitif, namun kurang sempurna. Sekali lagi saya mohon maaf. Semoga pesan kita terkait kasus ini bisa terkirimkan dengan selamat kepada para pengampu kebijakan di bidang hukum di negara ini. Terima kasih.
https://youtu.be/xPqS2GtlKlc
0 Comments:
Post a Comment