Just another free Blogger theme

Saturday, 8 June 2019


Media Maya-Cerita seorang teman ketika menyambangi saudara iparnya yang hobi burung berkicau. Begini tulisnya, Kami berkesempatan bersilaturahmi ke  kediaman Mas Anto salah satu kerabat dari istrinya, tinggalnya dibilangan Sungguminasa, Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan.

Setelah melewati jalan Aroeppala kemudian mengarah ke jalan Manggarupi sampailah kami di kediaman beliau.

Suasana asri memanjakan mata yang sebelumnya terpapar polusi, ditambah kicauan burung peliharaan begitu menenangkan suasana.

Sedari dahulu sekitar 20 tahun yang lalu, Mas Anto memang mempunyai hoby memelihara burung berkicau selain usaha kulinernya berdagang Warung Bakso dengan brand Bakso "Mini Rasa" di Kabupaten Gowa.

Ternyata, hobby kicaunya membuahkan hasil, beragam trophy piala telah diraihnya. Adapun peliharaan beliau mulai dari Murai batu , Cucak Hijau, Kacer, Kenari, Pleci, Kapas tembak, Rio-Rio, Lovebird, dll.

Ditangannya, semua peliharaanya dalam kondisi prima dengan kicauan yang membahana menembus gerimis hujan. Sabtu (8/6/2019).

Bergabung di Team Punakawan Single Fighter sejak 4 tahun yang lalu yang diketuai oleh Mas Ahmad salah satu pencinta burung kicau juga merupakan owner dari Sari Laut Ayam Bakar Mas Ahmad ,Jl.Andi Tonro Kabupaten Gowa,

Burung Kicau mas Ahmad juga telah meraih juara dan trophy lomba burung berkicau, diantaranya HUT Polri, Gubernur Cup, Bupati Gowa Cup, Bupati Toraja Cup, Kapolres Gowa Cup, Polres Bantaeng Cup, serta lomba yang dilaksanakan Tim burung berkicau yakni Losari BC, Celebes BC, Opus SF, Kicau mania Sidrap, Kicau Mania Pare-Pare, Kicau Mania Wajo dll.

Adanya ajang kicau mania ini diharapkan pencinta satwa burung berkicau saling menyambung tali persaudaraan disamping juga dengan mencintai keanekaragaman hayati di Indonesia ini.

Friday, 7 June 2019

MediaMaya-Wapres JK dan keluarga menggelar Open House
di kediaman pribadinya Jalan H. Bau Makassar. Tidak seperti yang digelar pejabat-pejabat di Kota Makassar, Jum'at (7/6/2019). Lantaran kedermawanan pak JK open house tersebut selalu dibanjiri masyarakat setiap tahunnya.

Hal ini terlihat betapa rumahnya dipadati pengunjung dari berbagai kalangan, mulai dari pejabat teras hingga masyarakat bawah berbondong-bondong memadati rumah orang nomor satu di kota Daeng.

Kegiatan rutin yang diadakan tiap tahun oleh keluarga Wapres JK bertujuan untuk menjalin silaturahmi dan juga membagikan zakat bagi masyarakat kurang mampu yang ada di kota Makassar. Saking padatnya animo masyarakat butuh kesabaran ekstra untuk bisa berjabat dengan sosok bersahaja satu ini.

Masyarakat rela nekat berdesak-desakkan satu sama lain, demi bisa berjabat tangan dan mendapatkan THR dari pak JK.

Menurut Solihin, "tak kurang dari 10 ribu amplop disiapkan keluarganya untuk dibagikan kepada masyarakat yang kurang mampu di kota Makassar dan sekitarnya. Jumlah tersebut sama dengan tahun lalu." Sebagaimana dituliskan tagar.id.

Namun kali ini, karena kondisi kesehatan Wapres JK terganggu, JK batal hadir dan diwakilkan oleh putera–puterinya menerima ribuan tamu.

Alasan kesehatan tersebut, tahun ini diwakilkan oleh putera pertamanya Solihin Kalla.

Nampak lautan manusia berdesakan masuk rumah hingga ada yang pingsan, bahkan terluka, mereka rela lakoni demi mendapatkan sedekah Rp. 50.000 s/d Rp. 100.000 per kepala dari keluarga JK.

Diantara padatnya antrean masyarakat yang berdesak-desakan, seorang wanita yang sedang hamil tua meringis kesakitan ingin melahirkan. Wanita itu langsung dievakuasi dan dilarikan ke rumah sakit bersalin terdekat menggunakan mobil ambulans. Sempat diwarnai adu dorong dan sedikit ricuh, akibatnya sebagian warga ada yang pingsan karena terjepit dan dehidrasi, beruntung langsung mendapat penanganan dari tim medis yang telah disiapkan oleh panitia

Terpancar raut wajah kebahagiaan bagi masyarakat yang berhasil mendapatkan sedekah THR. Sementara kekecewaan diperlihatkan masyarakat kota Makassar yang gagal mendapatkan sedekah. Namun, kondisi demikian tidak mengurangi essensi dari makna hari raya idul fitri 1 Syawal 1440 H.

Nampak hadir dalam open house tersebut Pj. Walikota Iqbal Suhaeb.

Thursday, 6 June 2019

Media Maya-Patut disayangkan, tepat dalam suasana merayakan hari raya idul fitri 1440 Hijriah, Republik Indonesia digegerkan bentrokan antar warga Desa Gunung Jaya dan warga Desa Sampuabalo Buton Provinsi Sulawesi Tenggara. Rabu (5/6/2019).

Akibat kerusuhan tersebut berujung pada aksi pembakaran rumah warga yang membuat situasi mencekam. Bentrokan dipicu konvoi 20 motor sembari ngegas-ngegas motor mereka yang menggunakan knalpot racing.

Raungan-raungan suara motor yang dimodifikasi menggunakan knalpot racing itu membuat warga Desa Gunung Jaya Pusing tujuh keliling.

Setidaknya, ada 40 pemuda berasal dari Desa Sampuabalo melakukan  konvoi liar menggunakan motor, berjumlah sekitar 20 unit dengan menggunakan knalpot racing dan memainkan gas motornya tersebut mengusik ketenangan warga Desa Gunung Jaya pasca melaksanakan ibadah puasa di bulan suci Ramadan

Konvoi tersebut pun mendapat teguran dari warga Gunung Jaya, bukannya menyadari perbuatannya, justru para gank motor ini gagal paham alias tidak menerima

Entah setan apa yang mentusupi akhlak mereka ini, membabi buta membuat onar, setidaknya aksi brutal itu hingga memicu bentrok antar warga. Bentrok ini tak ubahnya tragedi semanggi, dimana menelan korban, hingga menggunakan bom molotov, akibatnya puluhan rumah terbakar. Peristiwa mencekam ini terjadi pada Rabu (5/6/2019) pukul 14.30 WITA tepat ditengah perayaan hari kemenangan.

Kemenangan disini terkadang banyak disalah artikan, bebas melakukan perbuatan apa saja, termasuk swa foto usai berduka atau membuat keonaran, sebab dihari nan fitri itu "ada kata maaf." Syah-syah saja merayakan kemenangan, tapi mbok ya jangan kebablasan. Pastilah sama-sama tahu yang berlebihan/kebablasan itu temannya setan.

Pemikiran seperti ini yang harus di bumi hanguskan, karena tidak sesuai dengan pri kemanusiaan dan pri keadilan.

Dilansir portal Republika.co.id, menurut keterangan saksi dari warga, La Aca (35), percikan sudah mulai terjadi sejak Selasa (4/6/2019) pukul 20.00 WITA. Sekitar pukul 20.45 WITA, konvoi kembali dilakukan ke Desa Sampuabalo dan kembali melewati Desa Gunung Jaya, ketika sampai di pertigaan Desa Sampuabalo dan Desa Gunung Jaya, massa yang melakukan konvoi berteriak dengan Kata-kata ‘Kita serang Gunung Jaya’.

Teriakan provokator tersebut, mengawali terjadinya pelemparan ke arah rumah-rumah warga Desa Gunung Jaya. Masyarakat Desa Gunung Jaya tidak menerima perbuatan itu. Lalu terjadilah serangan balik memicu keributan antara pemuda Desa Sampuabalo dan pemuda Desa Gunung Jaya.

Di malam takbiran  keributan sempat dilerai oleh anggota Polsek Sampuabalo.  Namun, emosi yang tertunda, berlanjut keesokkan harinya, tepan di hari raya Idul Fitri 1440 H. Rabu (5/6/2019).  Sekitar pukul 14.30 WITA, massa dari Desa Sampuabalo menyambagi Desa Gunung Jaya, bukannya bersilaturahmi melainkan melempari rumah-rumah warga dengan bom molotov.

Melihat aksi keji tersebut warga Desa Gunung Jaya bukannya melerai untuk bermaaf-maafan, malah menimpalinya dengan melakukan perlawanan.

Akibat dari kejadian mencekam tersebut memang tidak didapati korban jiwa, namun terdapat satu korban luka warga Desa Kuraa.

Puluhan unit rumah terbakar, satu unit mobil pick up, dan satu unit motor. Suasana Fitri yang seharusnya diisi dengan silaturahmi penuh damai justru berbalik mencekam, membuat beberapa warga mengungsi akibat "knalpot racing" yang tidak penting itu.

Akhirnya sudah jatuh ketiban tangga pula, Lantas kalau sudah begini, siapa untung dan siapa buntung.d

Wednesday, 5 June 2019

Media Maya-Bersama Pemerintah Kota Makassar beserta seluruh Camat, Lurah, Satpol PP BKO, LPM, Tripika Kecamatan dan Warga antusias menyambut hari kemenangan.

Pj. Walikota Makassar Iqbal Suhaeb menghadiri kegiatan tahunan malam takbiran Pawai Obor menyambut Hari Raya Idul Fitri 1440 H / 2019 M di Jl. Jend Ahmad Yani depan Lapangan Karebosi Makassar. Rabu (5/6/19) yang digagas Pemerintah Kota Makassar.

Pawai takbir menggunakan obor dan berkeliling jalan kaki ini, bagian dari kampanye Hari Lingkungan  Hidup Se-Dunia mengusung tema "Go Green" dimana Masyarakat Kota Makassar sangat peduli dengan polusi udara.

Sementara tema dunia United Nation Environment  Kendalikan Polusi Udara (Beat Air Pollution).


Mengutip isi Sambutan MenLHK Siti Nurbaya, bahwa "Peringatan HLH tahun ini ditandai dengan Peringatan Word Health Organization (WHO) tentang salah satu ancaman terbesar terhadap kesehatan manusia yaitu polusi udara. WHO menyatakan setiap tahunnya 7 juta orang meninggal karena polusi udara.

Dalam sambutannya tersebut, diungkapkan Menteri Siti bahwa, "WHO menyatakan setiap tahun, 7 juta orang meninggal karena polusi udara, diseluruh dunia tercatat bahwa 9 dari 10 orang terpapar pencemaran udara yang berasal dari kendaraan bermotor, industri, pertanian, dan pembakaran sampah."

"Secara nasional kita menggunakan tema dalam relevansi tersebut, yaitu Biru Langitku, Hijau Bumiku. Mengapa kita menggunakan tema tersebut ? karena ternyata tema biru langitku menggambarkan upaya kita untuk mengendalikan polusi udara sangat berkaitan dengan upaya untuk menata bumi kita menjadi lebih hijau. Untuk mengurangi polusi udara dari kendaraan bermotor, maka upaya-upaya untuk membuat kota menjadi lebih hijau dengan memperbanyak taman kota, membangun trotoar untuk pejalan kaki, membangun jalur bersepeda seperti Kota Surabaya, Bandung dan kota-kota lainnya maka upaya-upaya itu mampu mengurangi polusi dari kendaraan bermotor." Tulis Menteri Siti.


Disebutkan, "mengurangi polusi udara juga mendorong dibangunnya ruang-ruang publik yang baru dengan konsep pembangunan taman, tempat pejalan kaki yang teduh dan nyaman, fasilitas stasiun yang bersih dan pada akhirnya mendorong proses perubahan perilaku untuk tidak membuang sampah secara sembarangan."

Diuraikan Siti Nurbaya, "Upaya pengendalian polusi udara perlu diimbangi dengan gerakan menanam pohon untuk menambah kapasitas reduksi polusi udara. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menargetkan penanaman pohon seluas 207.000 hektar pada tahun 2019 ini dan terfokus pada 15 DAS prioritas, 15 danau prioritas, 65 dam/bendungan, dan daerah-daerah rawan bencana." Ujarnya.

"Gerakan ini akan memberikan dampak yang lebih besar jika seluruh pihak berpartisipasi dengan target menanam dan memelihara 25 pohon seumur hidup. Target 25 pohon itu dapat dilakukan dengan menanam dan memelihara 5 pohon saat jenjang Sekolah Dasar, 5 pohon Sekolah Menengah Pertama, 5 pohon Sekolah Menengah umum, 5 pohon perguruan tinggi, dan 5 pohon saat menikah. Oleh sebab itu, kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mendukung program penanaman 25 tahun seumur hidup dalam rangka menjaga kualitas udara, air, tanah, serta ekosistem di bumi ini." Sambung Menteri Siti.

"Berbagai upaya pemerintah yang ada, masih perlu terus ditingkatkan, dan harus terus meneguhkan niat untuk menjaga lingkungan. Niat ini tentu menjadi lebih bermakna lagi, karena dilakukan pada saat ibadah puasa di bulan Suci Ramadhan dan menjalin silaturohmi dengan sanak saudara kita bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1440 H, yang jatuh pada tanggal 5 Juni 2019." Bebernya.

Selamat Hari Lingkungan Hidup Sedunia dan Selamat hari Raya Idul Fitri 1440 H, mohon maaf lahir dan batin. Kita teguhkan niat dan upaya untuk menjaga lingkungan hidup." Pungkas MenLHK Siti Nurbaya.

Saturday, 1 June 2019

Media Maya-Menjelang Hari Raya Idul Fitri, Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kabupaten Maros berbagi Paket Lebaran kepada para pengayuh becak di Kota Maros, Kamis, 30 Mei 2019.

"Bersama rekan-rekan PPI Maros dari berbagai angkatan, kami melakukan perjalanan keliling Kota Maros, diawali dari depan Pasar Tradisional Modern (Pasar Tramo, red). Kami membagikan paket lebaran yang telah kami siapkan untuk daeng becak di sekitar pasar," ujar Plt Ketua PPI Maros, Sutri Utami kepada wartawan.

"Lalu perjalanan kami lanjutkan di sekitar kawasan kuliner Pantai Tak Berombak (PTB) Maros, kemudian berlanjut di samping Polres Maros, depan Masjid Agung Maros dan sekitar Plaza Maros, lalu terakhir ke Jalan Jendral Sudirman Maros yakni sekitar pasar lama Maros," sambungnya.

Pada kesempatan tersebut, pihaknya berharap para daeng becak di Kota Maros yang menerima paket lebaran tersebut dapat memanfaatkan paket itu untuk kebutuhan Idul Fitri nanti.

"Semoga kegiatan ini juga bisa memotivasi rekan-rekan PPI Maros untuk tetap semangat berbagi ke sesama. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa dilanjutkan kembali tahun depan, dan menjadi agenda rutin di PPI Maros," ujarnya.

"Dan semoga juga PPI Maros makin kompak, bisa akrab dari berbagai angkatan, dan bisa terus maju ke depannya. Amin," tutupnya.